Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab diapa Gus Baha, ulama kharismatik asal Rembang Jawa Tengah dikenal sebagai sosok yang sederhana, begitupun pakaian yang dikenakannya.
Gus Baha bisa dicirikan dengan mengenakkan peci hitam, baju kemeja putih, dan sarung. Mencirikan sebuah kesederhanaan, padahal sekaliber Gus Baha.
Ternyata bagi sebagian orang pakaian yang menempel di Gus Baha ini memiliki nilai tersendiri.
Advertisement
Menukil tayangan TikTok @nderekkyaichannel, tampak keteragan jika Gus Baha pernah melelang pakian yang ia kenakan di Korea Selatan.
Dalam pengajian Gus Baha di Gimcheon University, Korea Selatan (12/9/2019), baju, sarung dan pecinya diminta panitia dan di-lelang kepada jamaah.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Segini Hasil Penjualan Pakaian Gus Baha
Berapa orang menghargai pakaian ulama ini? Ternyata dalam lelang tersebut terjual hingga 5.700.000 won atau kurang lebih Rp60 juta.
Uang hasil lelang tersebut ternyata direncanakan akan digunakan untuk membangun masjid permanen di Korea yang selama ini para pekerja Indonesia di sana masih menyewa.
Dalam keterangan TikTok tersebut, para pemenang lelang itu kemudian maju ke atas panggung, mendapatkan pakaian milik Gus Baha yang kini dimilikinya, serta tak menyia-nyiakan kesempatan untuk memeluk erat tubuh sang ulama muda tersebut.
Gus Baha sendiri merupakan ulama yang dikenal alim alamah dari Nahdlatul Ulama yang berasal dari Rembang. Ia dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar Al-Qur’an. Ia merupakan salah satu murid dari ulama kharismatik, Kiai Maimoen Zubair.
Advertisement
Bukan Hanya Dapat Peci, Baju dan Sarung, Pemenang lelang Dapat Ini Juga
Unggahan tersebut viral di TikTok, sedikitnya 38.9 ribu akun memencet tanda hati, serta terdapat 1.115 komkentar pada unggahan tersebut.
Sementara dalam video singkat tersebut Gus Baha tampak melepaskan baju lengan panjang berwarna putih terlebih dahulu, kemudian memberikan kepada orang di tempat tersebut.
Saat itu Gus Baha masih mengenakan kaos oblong putih, kemudian diberi baju berwarna gelap yang kemudian dikenakan olehnya.
Selanjutnya peci hitam ia lepas dan diberikan kepada orang di panggung tersebut. Termasuk disusul sarung putihnya.
Di bagian lain tampak Gus Baha mengenakan baju putih, peci hitam dan sarung berwarna putih kepada tiga orang yang berbeda.
Beruntungnya tiga jemaah tersebut, lantaran selain mendapatkan pakaian tersebut juga masih dapat bonus pelukan dari ulama ini.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul