Liputan6.com, Jakarta Jirayut tidak merasakan perbedaan menjalani Bulan Suci Ramadan di Indonesia dengan Thailand. Menurut Jirayut, tradisi di Indonesia tak berbeda dengan nuansa yang ada di kampung halamannya.
Jirayut mengatakan, kampung halamannya juga memiliki tradisi berburu takjil hingga ngabuburit. Termasuk banyaknya para pedagang menjajakan menu khas setiap sore menjelang berbuka.
Baca Juga
"Semuanya sama, paling yang beda makanannya. Ngabuburit semuanya sama, di sana ada yang jualan sore, sama sih. 99 persen tuh sama," ujar Jirayut di Kawasan Cawang, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2204).
Advertisement
"Di rumahku setiap sore ada tuh yang jualan buat buka puasa, banyak banget. Apalagi, aku kan di kampung nih. Jadi kalo mau beli buat buka ada 30 menit lah ke kota, rame tuh," sambug Jirayut.
Â
Makanan Favorit
Jirayut mengungkap menu berbuka favoritnya jika berada di Thailand. Salah satunya jenis makanan yang terbuat dari ketan.Â
"Aku pribadi makan apa tuh, kalo saya namanya ako, pulo. itu kayak ketan ya, sama nasi, itu sih," akunya.
Â
Advertisement
Kolak
Jirayut juga tak khawatir meski sulit menemukan makanan tersebut di Indonesia. Ia memilih kolak ataupun sup buah, untuk melepas dahaga dan lapar setelah seharian berpuasa.Â
"Di sini biasanya aku makan kolak, terus sop buah, es campur," imbuhnya.
Â
Memiliki Kesamaan
Jirayut menambahkan, euforia Bulan Ramadan di kampung halamannya dan Indonesia juga punya kesamaan. Misalnya keseruan anak-anak kecil yang berbondong-bondong ke Masjid, untuk menunaikan Salat Tarawih.Â
"Sama sih. Kalau di sana, kalo udah buka puasa, anak-anak siap teraweh. Sama sih," ucap Jirayut. (M. Althav Jauhar)
Advertisement