Banyak yang Menganggap Remeh Neraka, Jangan Main-Main Kata Buya Yahya

Mau guyonan dan meremehkan panasnya neraka? Buya Yahya gambarkan panasnya dan kondisi api neraka seperti ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2024, 14:30 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang menganggap remeh neraka dan sering menjadikannya bahan guyonan. Padahal neraka adalah ancaman serius yang dijelaskan dalam banyak ajaran agama.

Siksa neraka sungguh mengerikan, dengan panas yang jauh melampaui panas apapun yang bisa dirasakan di dunia.

Menganggap ringan ancaman neraka bisa mengurangi rasa takut dan kesadaran akan dosa, yang pada akhirnya dapat mengikis keimanan dan kesadaran moral seseorang.

Hal ini berbahaya karena bisa membuat seseorang tidak lagi merasa perlu untuk menghindari dosa dan menjalani hidup yang lebih baik.

Selain itu, pandangan yang menyatakan bahwa orang yang berdosa hanya akan singgah sebentar di neraka sebelum masuk surga juga menyesatkan.

Pandangan ini mengabaikan seriusnya siksa neraka dan mengurangi urgensi untuk bertobat dan memperbaiki diri.

KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya membahas tentang realitas neraka dan pentingnya mengambil pelajaran dari ancaman ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Neraka Jangan Buat Guyonan

Ilustrasi neraka (Pixabay)
Ilustrasi neraka (Pixabay)

Ia menjelaskan bahwa kematian di dunia bukanlah akhir segalanya, melainkan awal dari kehidupan yang abadi di akhirat. Orang baik akan masuk surga, sedangkan mereka yang berdosa akan disiksa di neraka dengan panas yang sangat luar biasa.

"Makanya jangan main-main neraka guyonan," kata Buya dalam salah satu ceramahnya di kanal YouTube @buyayahyaofficial.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengkritik pandangan yang menganggap ringan hukuman neraka dengan berpikir bahwa mereka hanya akan berada di sana untuk sementara waktu sebelum akhirnya masuk surga.

"Apalagi ngentengin kan kita orang Islam masuk neraka dulu nanti masalah itu masuk surga," ujarnya. Buya Yahya menegaskan bahwa pandangan semacam ini sangat berbahaya dan bisa mengikis keimanan seseorang.

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang betapa menyakitkan siksa neraka, Buya Yahya memberikan analogi yang sangat menyentuh.


Panas Setrika Saja Tidak Kuat, kok Neraka

Ilustrasi neraka (Pixabay)
Ilustrasi neraka (Pixabay)

"Jangankan kok menit, sekarang saja kami pinjam punggung Anda, saya kasih duit sejuta pinjam saya titip setrika panas 2 detik saja di punggung, punggung enak nyos gitu," jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa meski hanya beberapa detik dengan panas setrika sudah tak tertahankan, bagaimana dengan siksa neraka yang jauh lebih dahsyat?

Buya Yahya juga menekankan bahwa sikap meremehkan neraka menunjukkan kurangnya kesadaran akan keimanan yang sejati.

"Maka jangan remeh ke neraka, kadang-kadang memang tidak pakai renungan sehingga nanti kan juga masuk surga pada akhirnya karena saya kan beriman," katanya.

Ia mengingatkan bahwa anggapan semacam ini bisa membuat iman seseorang menjadi keropos dan bahkan hilang sama sekali.

Menurut Buya Yahya, keyakinan bahwa neraka adalah tempat yang sangat mengerikan adalah bagian penting dari keimanan. "Selagi dia tidak meyakini neraka mengerikan berarti imannya kurang," ujarnya.

Oleh karena itu, memahami dan mengimani keberadaan neraka adalah penting untuk menjaga keimanan tetap kuat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya