Naskah Khutbah Jumat Akhir Tahun 1445 H: Muhasabah Diri Menyambut Tahun Baru Islam 1446 H

Menjelang pergantian tahun Hijriah, melalui khutbah Jumat khatib dapat mengajak umat Islam melakukan muhasabah. Introspeksi diri selama setahun ke belakang penting sebelum menyambut tahun baru Hijriah.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 04 Jul 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2024, 18:30 WIB
Shalot Jumat Pertama Ramadhan Di Masjid Istiqlal
Umat Islam mendengarkan khutbah saat mengikuti ibadah salat Jumat pertama Ramadan 1444 Hijriyah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (24/3/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Merujuk kalender Hijriah yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, tahun baru Islam 1 Muharram 1446 H jatuh pada Ahad, 7 Juli 2024. Doa akhir tahun Hijriah dibaca pada Sabtu, 6 Juli 2024 setelah Ashar. Adapun doa awal tahunnya dibaca ba’da Maghrib di hari yang sama.

Menjelang pergantian tahun Hijriah, melalui khutbah Jumat khatib dapat mengajak umat Islam melakukan muhasabah. Introspeksi diri selama setahun ke belakang penting sebelum menyambut tahun baru Hijriah.

Dengan muhasabah diri, muslim dapat memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan. Hal-hal baik setahun lalu dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan di tahun baru.

Jika khatib ingin mengajak muslim bermuhasabah di akhir tahun 1445 H, berikut redaksi membagikan naskah khutbah Jumat. Materi khutbah Jumat ini diambil dari laman resmi Pesantren Lirboyo Kediri.

Semoga dengan teks khutbah Jumat ini umat Islam menyadari akan kesalahan yang pernah diperbuat dan memotivasi muslim melakukan hal-hal baik di tahun yang akan datang.

 

Khutbah I

اَلحَمدُ لله مُجَدِّدِ الْأَعْوَامِ عَامًا بَعدَ عَامٍ الَّذِي افتَتَحَ بِأَفْضَلِ الأَشهُرِ شَهرِ المُحَرَّمِ هَذَا العَام. أَشهَدُ أَن لَا إله إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ المَلكُ العَلّام. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ سَيِّدُ الأَنَامِ. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَولَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَينِ مُتَلَازِمَينِ عَلَى مَمُورِ الدُّهُورِ وَالأَيَّامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ الله، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia

Alhamdulillah sebentar lagi kita akan memasuki bulan Muharram. Bulan pertama Hijriyyah. Sebagai umat Islam, kita haruslah bersyukur dengan meningkatkan ketaqwan kita kepada Allah Swt, lebih giat beribadah dan beramal saleh. Dengan datangnya tahun baru ini, marilah kita perbaharui taubat kita, mengoreksi diri kita masing-masing, seberapa banyak kesalahan yang kita perbuat, seberapa besar perbuatan zalim kepada diri sendiri? Sudahkah kita memperbaikinya, beristighfar keharibaan Ilahi Rabbi? Akankah kita bisa memperbaikinya di tahun mendatang? Karena bukan seorang Mukmin yang sempurna jika hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin, apalagi sampai mengalami penurunan.

Kaum Muslimin rahimakumullah

Kita perbaiki apa yang masih kurang pada diri kita, dan kita tingkatkan apa yang baik. Sebab bagaimanapun, diri kita sendirilah yang lebih mengetahuinya. Segala macam kesalahan yang diperbuat tidak akan bisa ditutupi, karena manusia itu sendiri yang akan menjadi saksi atas perbuatannya. Oleh karena itu Allah berfirman dalam surat Al-Qiyamah ayat 14 dan 15:

بَلِ الْإِنْسَانُ عَلَىٰ نَفْسِهِ بَصِيرَة، وَلَوْ أَلْقَىٰ مَعَاذِيرَه“

"Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.”

Dari sini, sebelum kita dihisab oleh Allah nanti di hari kiamat, kita teliti diri kita masing-masing. Di sana (ketika amal kita dihisab pada hari kiamat) semua perbuatan kita terbeber secara jelas. Dan diri kitalah yang akan menjadi saksi atas semua itu. Tangan, kaki, mulut dan seluruh anggota badan kita akan menjadi saksi atas perbuatan-perbuatan yang telah kita lakukan seperti tersebut dalam surat an-Nur ayat 24:

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”

Kaum Muslimin yang berbahagia

Pada dasarnya manusia mendapatkan perintah untuk muhasabah, mengoreksi dan meneliti pribadinya setiap saat. Sebabbarang siapa meneliti pribadinya sendiri, menghitung amal perbuatannya di dunia, niscaya perhitungan amalnya akan mudah di akhirat. Dan manusia yang bertaqwa adalah mereka yang beramal untuk masa depan yang abadi, yaitu kebahagiaan di akhirat yang mendapatkan ridla dari Allah Swt.

Sebaliknya, orang yang durhaka ialah mereka yang hanya selalu menuruti hawa nafsunya, akan tetapi dia mengharapkan kenikmatan dan anugerah di kemudian hari. Betapa nistanya orang tersebut, mengharap buah dari apa yang tidak ia tanam. Ketakwaan seorang hamba tidak akan sempurna sampai ia mau bermuhasabah terhadap pribadinya sendiri. Sebagaimana dalam sebuah petuah dari Maimun bin Mahran:

لَا يَكُونُ الْعَبْدُ تَقِيًّا حَتَّى يُحَاسِبَ نَفْسَهُ كَمَا يُحَاسِبُ شَرِيكَهُ مِنْ أَيْنَ مَطْعَمُهُ وَمَلْبَسُهُ

Seseorang tidak akan bertakwa hingga ia mengoreksi pribadinya sebagaimana ia mengoreksi orang lain, dari mana ia mendapatkan makan dan pakaiannya?”

Kaum muslimin yang berbahagia

Muhasabah bukan berarti ‘ujub, bukan menganggap diri paling benar. Sebab yang merasa pribadinya benar, walaupun ia benar, maka ia lebih jelek dari orang yang salah, namun ia merasa pribadinya salah. Yang tak habis pikir orang yang salah tapi merasa benar. Oleh karena itu, kita haruslah menanam benih-benih kebaikan agar nantinya kita bisa menuai dan memetik buahnya. Muhasabah adalah sebuah anjuran dan perintah yang harus kita jalani sebagaimana firman Allah Swt. dalam surat al-Hasyr ayat 18:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Secara tersirat ayat tersebut merupakan anjuran muhasabah terhadap amal yang telah kita lakukan. Dari sini sahabat Umar bin Khattab RA berkata:

وَيُرْوَى عَن عُمَرَبنِ الخَطَّابِ قَالَ: حَاسِبُوا أَنفُسَكُم قَبلَ أَن تُحَاسَبُوا وَزِنُوهَا قَبلَ أَن تُوزَنُوا وَإِنَّما يَخِفُّ الحِسَابُ يَومَ القِيَامَةِ عَلَى مَن حَاسَبَ نَفسَهُ فِي الدُّنيَا

Hitunglah amalmu sendiri sebelum kalian dihisab (di hari kiamat), dan timbanglah (amal) kalian sebelum (amal) kalian ditimbang (di hari kiamat). Dan pada hari kiamat hisab akan ringan hanya atas orang yang pada saat di dunia dia menghitung amalnya.”

Kaum Muslimin yang berbahagia

Akhir taun ini adalah momen yang tepat untuk mengkoreksi segala aktivitas kita, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Namun yang terpenting adalah kehidupan masa depan kita, yaitu kehidupan kekal di akhirat yang mendapatkan ridha dari Allah. Marilah kita ayunkan langkah kita untuk menggapai cita-cita dan meraih segala impian kita.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُم فِى القُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِفَهْمِهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرً

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ اللّهُمَّ وَارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Saksikan Video Pilihan Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya