Liputan6.com, Jakarta - Sholat Jumat merupakan ibadah yang memiliki ketentuan khusus, salah satunya adalah kewajiban mendengarkan khutbah sebelum sholat. Namun, bagaimana status sahnya sholat Jumat bagi seseorang yang datang terlambat dan tidak sempat mengikuti khutbah?
Dikutip dari Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah - KTB (www.piss-ktb.com), sholat Jumat tetap sah bagi orang yang ketinggalan khutbah, asalkan khutbah tersebut telah didengarkan oleh minimal 40 orang yang memenuhi syarat sebagai ahli Jumat.
Advertisement
Ahli Jumat dalam konteks ini adalah laki-laki yang telah baligh, berakal sehat, dan termasuk dalam kategori mustauthin, yaitu penduduk tetap di daerah tersebut. Jika syarat ini sudah terpenuhi, maka orang yang datang terlambat tetap bisa melaksanakan sholat Jumat tanpa harus mendengarkan khutbah.
Advertisement
Khutbah Jumat sendiri merupakan salah satu rukun dalam pelaksanaan sholat Jumat. Namun, kewajiban mendengarkan khutbah hanya berlaku bagi 40 orang pertama yang hadir dalam jamaah tersebut.
Dengan demikian, jika seseorang datang terlambat tetapi masih sempat mengikuti sholat berjamaah, maka sholat Jumatnya tetap sah. Ia tidak diwajibkan untuk mendengarkan khutbah terlebih dahulu.
Namun, jika jumlah jamaah belum mencapai 40 orang sebelum kedatangannya, maka orang yang datang tersebut wajib mengikuti khutbah untuk melengkapi jumlah minimal yang diperlukan agar sholat Jumat sah.
Syarat jumlah minimal 40 orang ini telah dijelaskan dalam berbagai kitab fikih. Pendapat ini juga didasarkan pada ketentuan dalam mazhab Syafi’i yang mewajibkan kehadiran 40 orang mustauthin sebagai syarat sahnya sholat Jumat.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Ada Dua Khutbah
Seperti diketahui, dalam pelaksanaan sholat Jumat, khutbah yang terdiri dari dua bagian menjadi syarat utama. Dua khutbah tersebut harus dilakukan sebelum sholat dimulai dan harus didengarkan oleh minimal 40 jamaah yang memenuhi kriteria.
Ketika khutbah telah didengarkan oleh jumlah yang cukup, maka kewajiban mendengarkan khutbah bagi jamaah yang datang belakangan menjadi gugur. Mereka tetap diperbolehkan untuk langsung mengikuti sholat Jumat.
Namun, berbeda halnya jika jumlah jamaah yang mendengarkan khutbah belum mencapai 40 orang. Dalam kondisi ini, orang yang datang belakangan tetap wajib mengikuti khutbah agar sholat Jumat dapat dianggap sah.
Dalam beberapa pendapat ulama, meskipun seseorang tidak sempat mendengarkan khutbah, jika ia masih mendapatkan satu rakaat bersama imam, maka sholat Jumatnya tetap sah.
Sebaliknya, jika seseorang terlambat hingga imam sudah memasuki rakaat kedua atau bahkan selesai, maka ia tidak bisa lagi mengikuti sholat Jumat dan harus menggantinya dengan sholat dzuhur empat rakaat.
Khutbah Jumat sendiri memiliki kedudukan penting karena berisi nasihat dan pengajaran agama bagi jamaah. Oleh karena itu, meskipun tidak menjadi syarat bagi setiap individu, mendengarkan khutbah tetap dianjurkan.
Dalam situasi tertentu, seperti keterlambatan yang tidak disengaja atau kendala di perjalanan, seseorang tidak perlu merasa khawatir jika tidak sempat mengikuti khutbah. Yang terpenting adalah masih bisa mengikuti sholat berjamaah.
Advertisement
Perhatikan Juga Batas Minimal Jamaah
Jika seseorang ragu dengan sahnya sholat Jumat yang diikutinya karena tidak mendengar khutbah, ia dapat berkonsultasi dengan ulama atau mengikuti panduan mazhab yang dianut.
Dalam mazhab Syafi’i, batas minimal 40 jamaah yang mendengarkan khutbah menjadi tolak ukur utama dalam menentukan keabsahan sholat Jumat. Hal ini harus dipastikan oleh penyelenggara ibadah.
Ketentuan ini juga menegaskan bahwa khutbah bukan hanya formalitas, tetapi bagian dari rangkaian ibadah yang tidak boleh diabaikan begitu saja oleh para jamaah.
Jika dalam suatu komunitas jumlah jamaah selalu kurang dari 40, maka pelaksanaan sholat Jumat bisa dipertimbangkan kembali dan diganti dengan sholat dzuhur sesuai hukum fikih yang berlaku.
Bagi seseorang yang sering mengalami keterlambatan dalam menghadiri sholat Jumat, sebaiknya berusaha untuk datang lebih awal agar bisa mendapatkan manfaat penuh dari khutbah dan sholat berjamaah.
Kesimpulannya, sholat Jumat tetap sah bagi orang yang ketinggalan khutbah, asalkan jumlah minimal 40 jamaah sudah mendengarkan khutbah tersebut. Jika jumlah ini belum terpenuhi, maka keterlambatan dapat berdampak pada keabsahan sholat Jumat.
Dengan demikian, penting bagi setiap muslim untuk memahami aturan ini agar tidak ragu dalam menjalankan ibadah, terutama dalam kondisi di mana ia datang terlambat ke masjid saat sholat Jumat berlangsung.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
