Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran, Lembaga Pembinaan, Pendidikan, dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3IA) Narukan Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, dalam sebuah ceramahnya membahas tentang tauhid keseharian dan bagaimana hal itu sebenarnya sangat sederhana.
Gus Baha menjelaskan bahwa memahami dan mengamalkan tauhid dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya mudah, asalkan seseorang selalu mengingat Allah SWT.
"Orang yang selalu mengingat Allah dalam setiap aspek kehidupannya akan lebih mudah menjalani hidup. Berbeda dengan mereka yang lupa akan Allah," kata Gus Baha dikutip laman Youtube kanal @lutfialfiansyahfiansyah3637.
Advertisement
Menurut Gus Baha, sosok yang melupakan Allah SWT mereka cenderung merasa diri mereka adalah aktor utama dalam kehidupan ini. Orang yang lupa Allah seringkali berbicara tentang apa yang akan mereka lakukan besok seolah-olah mereka adalah subjek permanen yang mengendalikan segalanya.
"Kita sebenarnya hanyalah objek dari kehendak Allah SWT. Keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam raya ini adalah atas kehendak Allah membuat seseorang lebih tenang dalam menghadapi hidup," katanya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Semua Karena Allah SWT
Menurutnya, ketika kita yakin bahwa Allah yang menghidupkan, kita akan santai saja dalam menjalani kehidupan, termasuk saat menghadapi kematian.
Dalam ceramahnya, Gus Baha sering mengingatkan bahwa ketika seseorang mensifati Allah sebagai yang menghidupkan, maka keyakinan itu harus ditanamkan dalam-dalam.
"Sehingga ketika kita mati, kita bisa santai saja karena Allah punya cara menghidupkan kita kembali. Saat kita hidup, kita tidak tahu bagaimana cara Allah mengelola jantung, paru-paru, dan oksigen yang kita hirup," ungkapnya.
Gus Baha mengungkapkan bahwa selama kita hidup, kita tidak pernah tahu bagaimana cara mengelola tubuh kita. Kita hidup tanpa mengetahui cara kerja jantung, paru-paru, atau bagaimana oksigen yang kita hirup tidak beracun.
'Tiba-tiba saja kita hidup, tua, dan kemudian mati tanpa kita inginkan atau rencanakan. Ini semua menunjukkan betapa lemahnya kita sebagai manusia dan betapa besarnya kekuasaan Allah SWT," sebutnya.
Ia juga menekankan bahwa orang yang selalu mengingat Allah tidak akan pernah merasa takut atau khawatir dengan apa yang akan terjadi esok hari.
Advertisement
Begini Nasib Orang yang Lupa Allah SWT
"Mereka yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah dan Allah selalu memiliki rencana terbaik untuk hamba-Nya," ujarnya.
Dalam pandangan Gus Baha, tauhid keseharian mengajarkan kita untuk selalu berserah diri kepada Allah dalam setiap langkah kehidupan. Ketika seseorang selalu mengingat Allah, mereka akan lebih mudah untuk bersikap ikhlas dan menerima segala ketentuan-Nya.
Gus Baha juga menjelaskan bahwa orang yang lupa akan Allah sering merasa penting dan merasa bahwa mereka mengendalikan segalanya. Padahal, manusia hanyalah makhluk yang lemah dan segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah semata. Keyakinan ini akan membuat seseorang lebih rendah hati dan selalu bergantung kepada Allah dalam segala hal.
Tauhid keseharian yang diajarkan oleh Gus Baha adalah tentang selalu mengingat Allah dalam setiap aktivitas sehari-hari. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, semua harus diiringi dengan kesadaran bahwa Allah yang mengatur segalanya. Dengan demikian, hidup kita akan lebih tenang dan damai karena selalu merasa dekat dengan Allah.
Menurut Gus Baha, orang yang selalu mengingat Allah akan selalu merasa bahagia dan tenang. Mereka tidak akan merasa takut atau cemas dengan apa yang akan terjadi karena mereka yakin bahwa Allah selalu bersama mereka dan selalu memiliki rencana terbaik.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul