Resep Ampuh agar Tak Marah saat Dikritik Menurut Gus Baha, Mengutip Imam al-Ghazali

Gus Baha bagikan resep dari Imam al-Ghazali suaya tidak marah saat dikritik

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2024, 01:30 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2024, 01:30 WIB
Gus Baha (TikTok)
Gus Baha (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta Ulama kondang yang berpenampilan khas kemeja putih dan kopiah hitamnya, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menerangkan cara mudah agar tidak marah saat aib atau kekurangannya diungkap oleh orang lain.

Dengan kata lain Gus Baha membagikan cara supaya tidak marah saat mendapatkan kritik.

Pada umumnya, orang akan marah saat dikritik perihal kekurangan atau kelemahannya. Namun, menurut murid Mbah Moen, ada cara yang merupakan resep ampuh agar tidak marah saat diberitahu aib atau kekurangannya.

“Kalau ada orang cerita tentang aib kamu bahwa kamu itu tukang dengki, tukang hasud, provokator, kamu tersinggung atau tidak?” paparnya dikutip dari tayangan YouTube Short @SudarnoPranoto, Rabu (07/08/2024).

“Ada orang yang menyebutkan aib kamu, normalnya orang kan tersinggung,” sambungnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Resep Ampuh Agar tidak Tersinggung dari Imam al-Ghazali

Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh
Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Gus Baha menerangkan resep agar tidak mudah tersinggung jika kekurangan atau aib kita diberitahu orang lain. Dalam hal ini beliau mengutip pandangan Imam al-Ghazali.

“Kata Imam al-Ghazali, Anda bisa tidak tersinggung dengan cara berfikir begini,” paparnya.

“kalau ada orang memberi kabar kamu kalau di bawah jubah kamu atau di bawah baju kamu ada ular yang berbisa atau kalajengking yang menggigit yang berbisa. Ada orang ngasih kabar itu kira-kira kamu terima kasih atau marah?” tanya Gus Baha kepada para jemaah.

“Terima kasih,” sahut para jemaah.

“Terima kasih karena diberitahu sesuatu yang membahayakan diri kamu,” tandas Gus Baha melanjutkan keterangannya.

Harusnya Senang

Tipe MBTI yang Ceria
Ilustrasi wanita ceria, cheerful, senang tersenyum. / Freepik by tirachardz

Gus Baha juga menambahkan sifat-sifat buruk yang melekat kepada seseorang, di mana sifat-sifat buruk itu akan membahayakan dirinya di akhirat.

Lantaran sifat buruk inilah lantas ada orang lain yang memberitahu kekurangannya itu, seharusnya tidak marah justru sebaliknya akan merasa senang.

“Nah seharusnya ketika ada orang cerita bahwa kamu itu tukang hasud, tukang mengkafirkan orang, tukang provokator, itu kan penyakit yang membahayakan kamu di akhirat, harusnya dikasih tahu senang,” terangnya.

“Karena kalau hal yang sama kalau fisik, yaitu kalajengking dan ular kamu senang kalau dikasih tahu, kamu ketika dikasih tahu sesuatu yang bahaya bagi akhirat kamu malah tersinggung,” imbuhnya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya