Israel Bunuh Sedikitnya 50 Warga Palestina dalam 24 Jam Terakhir

Pasukan Israel membunuh 50 orang dan melukai 124 lainnya dalam empat 'pembantaian' keluarga dalam 24 jam terakhir

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 21 Agu 2024, 22:30 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2024, 22:30 WIB
Serangan Israel Kembali Hantam Sekolah di Gaza
Salah satu pejabat senior Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan, lebih dari 18 orang dinyatakan meninggal dunia, 60 terluka dan sekitar 40 masih dinyatakan hilang. (Omar AL-QATTAA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Setidaknya 50 warga Palestina tewas dalam empat serangan Israel di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir sehingga total jumlah korban tewas sejak 7 Oktober 2023 mencapai 40.223 orang, kata Kementerian Kesehatan Gaza, Rabu.

Sejak pecah perang lebih dari 10 bulan lalu itu, serangan tiada henti militer Israel itu juga melukai sedikitnya 92.981 warga Gaza.

"Pasukan Israel membunuh 50 orang dan melukai 124 lainnya dalam empat 'pembantaian' keluarga dalam 24 jam terakhir," kata Kementerian Kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas itu, dikutip anadolu via Antara.

"Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan karena tim penyelamat tidak dapat mencapai lokasi mereka," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Aksi Brutal Israel Berlanjut

Potret Sekolah Al-Razi di Nuseirat Gaza yang Luluh Lantak Dibombardir Israel
Badan pertahanan sipil di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan ada tiga serangan udara dalam waktu kurang dari satu jam pada hari Selasa (16/7/2024), termasuk terhadap sebuah sekolah. (Eyad BABA/AFP)

Israel terus melanjutkan aksi brutalnya di Jalur Gaza menyusul serangan para pejuang Hamas pada 7 Oktober 2023 kendati ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Serangan militer Israel tersebut juga menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza di tengah blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di Rafah, kota di selatan Gaza yang menjadi tempat berlindung lebih dari satu juta warga Palestina sebelum daerah tersebut diserang pada 6 Mei.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya