Kengerian yang Dirasakan Manusia saat Sangkakala Ditiup di Hari Kiamat

Saat sangkakala ditiup oleh malaikat Israfil, maka semua manusia akan merasakan hal ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2024, 04:30 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 04:30 WIB
Terompet sangkakala.
Terompet sangkakala.

Liputan6.com, Cilacap - Ditiupnya sangkakala oleh Malaikat Israfil atas izin Allah SWT ini menandai kiamat kubra (kiamat besar) telah tiba waktunya.

Tiupan dahsyat malaikat Israfil ini mampu menghancurkan seluruh jagad raya ini dan membuat mati seluruh makhluk hidup yang bernyawa kecuali bagi mereka yang dikehendaki Allah SWT untuk tetap hidup.

Firman Allah dalam Surah An-Naml ayat 87:

وَيَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ فَفَزِعَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَٰخِرِينَ

Artinya: Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.

Namun yang jarang diungkap ialah perihal kondisi yang dirasakan oleh manusia saat sangkakala atau terompet raksasa ditiup. Berikut ini ulasannya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Manusia Rasakan Hal Ini saat Sangkakala Ditiup

Nama-nama Peniup Terompet Sangkakala
Terdapat beberapa peniup sangkakala dari berbagai agama.

Menukil Republika, hari Kiamat disebut juga dengan nama As-Sakhkhahi karena teriakan dan gelegar suara yang timbul saat itu sangat memekakkan telinga hingga hampir-hampir membuat tuli.  

Kata As-Sakhkhah berasal dari sakhkha – yasukhkhu – sakhkhan, artinya bunyi benturan besi dengan besi yang keras sekali, bencana atau malapetaka yang sangat besar, juga berarti kiamat.

Kata As-Sakhkhah hanya disebut satu kali dalam Alquran, yaitu dalam Surat Abasa Ayat 33-37. Allah SWT berfirman:

فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖ 

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ 

وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ 

وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗ 

لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗ 

"Maka, apabila datang suara yang memekakkan (dari tiupan sangkakala), pada hari itu manusia lari dari saudaranya, (dari) ibu dan bapaknya, serta (dari) istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya. (Quran Surat Abasa Ayat 33-37).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa suara sangat keras dari tiupan sangkakala Malaikat Israfil yang kedua merupakan tanda datangnya hari kiamat (hancurnya alam semesta). Saat suara itu terdengar, semua orang akan sibuk dengan diri mereka sendiri, melupakan yang lain. 

Orang-orang akan melupakan anak, istri, orang tua, dan yang lainnya. Mereka hanya memperhatikan nasib atau keadaan masing-masing yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sejalan dengan datangnya hari kiamat.

Wujud dan Ukuran Sangkakala Malaikat Israfil

Bentuk sangkakala.
Bentuk sangkakala.

Menukil Islami Liputan6.com, riwayat dari Abu Hurairah R.a , Rasulullah SAW menjelaskan singkat tentang wujud dan bentuk sangkakala malaikat Israfil. Ciri pertama Allah SWT telah menciptakan Sangkakala yang dipasrahkan kepada malaikat Israfil. Untuk meniup sangkakala hari kiamat telah tiba.

Dijelaskan pula bahwa Sangkakala itu memiliki 4 cabang, yang mana satu cabang berada di timur, satu cabang berada di barat. Satu cabang berada di bawah bumi yang paling bawah. Dan satu cabang berada di langit ketujuh yang paling atas.

Dari penjelasan ini menunjukkan bahwa sangkakala itu sangat besar, melebihi langit dan bumi. Jadi hakikatnya kita semua hidup berada di dalam sangkakala malaikat Israfil tanpa disadari.

Di dalam Sangkakala tersebut terdapat pintu-pintu sejumlah ruh-ruh l. Mulai dari awal hingga akhir makhluk yang diciptakan Allah SWT baik di langit maupun di bumi.

Kemudian di dalam Sangkakala itu terdapat 70 rumah, satu rumah tempat ruh-ruh para Nabi. Satu rumah tempat ruh-ruh para malaikat satu rumah tempat ruh-ruh jin.

Satu rumah tempat ruh-ruh manusia Satu rumah tempat ruh-ruh syaitan, satu rumah tempat ruh-ruh hewan melata, singa, semut dan seterusnya hingga sampai sempurna 70 golongan mahkluk.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya