Kenapa Sekarang Banyak Janda? Simak Kata Buya Yahya

Jangan cepat minta cerai, ini alasan banyak perempuan menjadi janda menurut Buya Yahya. Pas banget.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2024, 05:30 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2024, 05:30 WIB
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang akrab dikenal sebagai Buya Yahya menjelaskan alasan mengapa banyak perempuan menjadi janda saat ini.

Buya Yahya menekankan pentingnya menyelesaikan masalah dalam rumah tangga tanpa terburu-buru meminta cerai.

Buya Yahya mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama banyaknya wanita yang menjadi janda adalah karena mereka terlalu cepat mengambil keputusan untuk bercerai ketika menghadapi masalah dalam pernikahan.

"Banyak yang menjanda karena kalau punya masalah langsung minta cerai," ujar Buya Yahya dalam dikutip melalui kanal YouTube @albahjah-tv pada Minggu (25/08/2024)

Buya Yahya menegaskan bahwa perceraian bukanlah solusi terbaik. Menurutnya, jika masalah dalam rumah tangga diselesaikan dengan baik, hubungan suami-istri justru bisa menjadi lebih indah.

Ia mengibaratkan permasalahan sesaat dalam rumah tangga seperti rasa lapar yang dirasakan seseorang sebelum berbuka puasa.

“Padahal kalau seandainya diselesaikan, akhir semakin indah. Ibaratnya, permasalahan sesaat seperti orang lapar dahaga sehari, yang indah di waktu maghrib,” jelas Buya Yahya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Gunakan Kepala Dingin

Arti Mimpi Bercerai dengan Suami Tercinta
Ilustrasi perceraian/credit: Freepik.com

Buya mengajak pasangan suami-istri untuk lebih bersabar dan berusaha menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

Buya Yahya juga menambahkan bahwa wanita yang menjadi janda sering kali mengalami tekanan sosial, namun sebaiknya mereka tetap tegar dan tidak perlu merasa terganggu dengan pandangan negatif dari masyarakat.

Ceramah ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi pasangan suami-istri untuk lebih sabar dalam menghadapi berbagai tantangan dalam rumah tangga.

Buya Yahya mengingatkan bahwa perceraian bukanlah solusi yang bijak, dan sering kali masalah yang dihadapi hanya bersifat sementara.

Terpisah mengutip Almanhaj.or.id, bahwa perceraian bagaimanapun tidak lepas dari takdir dan ketentuan Allah Azza wa Jalla. Sedih pasti ada. Mengingat rumah tangga yang didamba keutuhan dan kekokohan sendinya ternyata harus luluh-lantak di tengah jalan.

Introspeksi ini bisa menjadi salah satu faktor penenang hati, lantaran telah terbentuk kesadaran kalau kita juga kadang mau menangnya sendiri, berbuat salah tapi tidak menyadari, atau terlalu mengedepankan ego pribadi. Dengan begitu, kesalahan yang sama insya Allah tidak terulang lagi di masa depan, apalagi bila Anda dimudahkan oleh Allah mendapatkan pasangan hidup baru.

Menjadi janda itu sendiri bukanlah serta-merta sebuah aib. Mengingat, syariat memberi jalan suami istri yang mengalami kebuntuan dalam menjembatani konflik rumah tangga untuk bercerai yang nantinya mengakibatkan pihak wanita berstatus janda.

Dalam Al-Qur

Ilustrasi pasangan bercerai
ilustrasi bercerai. (Foto: Pexels/cottonbro studio)

Berbeda misalnya, bila perceraian dilakukan tanpa alasan-alasan jelas, ‘pokoknya pengen cerai’.., atau dalam rangka mempermainkan hukum talak dalam syariat Islam yang mulia. Maka, dalam konteks ini, Islam melarang.

Sebab, perkawinan ditujukan untuk merealisasikan tujuan-tujuan luhur, seperti menjaga kelangsungan keturunan, membentuk suasana rumah tangga yang penuh dengan kasih dan sayang dan lainnya.

Pembicaraan tentang perceraian juga diketengahkan dalam dalam al-Qur`ân di beberapa ayat dalam surat al-Baqarah. Bahkan terdapat surat yang bernama ath-Thalâq (perceraian).

Sementara di tengah masyarakat memang berkembang tashawwur (pandangan) buruk pada seorang janda. Sebenarnya kemunculan imej buruk ini bukan murni karena status janda yang disandang, tapi lebih kerap disebabkan oleh sepak-terjang si wanita janda itu.

Ia tidak menjaga diri dan memelihara kehormatannya, atau tampil kurang sopan saat bergaul dengan lawan jenis.

Menjanda akan menimbulkan dampak buruk ketika si wanita tidak menjaga diri, atau tidak memenuhi hukum-hukum yang termuat dalam ayat-ayat al-Qur`an tentang perceraian.

Allah SWT berfirman.

وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ

“Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri“. [ath-Thalâq/65: 1]

Dalam ayat lain, Allah Azza berfirman:

تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang yang zhalim“.[al-Baqarah/2:229]

Jadi, hendaknya menjaga sikap selaku muslimah. Berpakaianlah sesuai dengan petunjuk syariat. Hindari hal-hal yang dapat mencoreng kehormatan, seperti sering keluar apalagi di waktu malam, umpamanya.

Rumah adalah tempat terbaik bagi Anda. Kalau terpaksa bekerja di luar rumah, maka tidak boleh melanggar syari’at dan pilihlah jenis pekerjaan yang jauh dari campur-baur dengan lawan jenis.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya