Jangan Terlalu Panjang, Ini Lafal Talqin Singkat saat Sakaratul Maut Menurut Gus Baha

Gus Baha ungkap lafal talqin yag tepat saat sakaratul maut

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2024, 00:30 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2024, 00:30 WIB
Gus Baha
Gus Baha (TikTok)

Liputan6.com, Cilacap - Definisi talqin secara sederhana ialah mengajarkan atau membimbing secara lisan. Talqin tak hanya diperuntukkan bagi orang yang telah meninggal dunia dan sudah dikebumikan.

Talqin juga diperuntukkan bagi mereka yang sedang menghadapi sakaratul maut. Talqin dalam kondisi seperti ini artinya ialah membimbing orang yang sakaratul maut untuk mengucapkan kalimat syahadat.

Namun, terdapat keterangan dalam kitab Fathul Mu’in yang tidak setuju jikalau lafal yang ditalqinkan saat sekarat ialah syahadat.

Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Gus Baha. Lantas bagaimana lafal talqin saat sakaratul maut yang tepat? Simak ulasannya berikut ini.

 

SImak Video Pilihan Ini:

Hadis Rasulullah tentang Kalimat Terakhir yang Menyebabkan Seseorang Masuk Surga

Gus Baha 9SS: YT. NU Online)
Gus Baha 9SS: YT. NU Online)

Gus Baha menerangkan lafal talqin yang tepat saat sakaratul maut yakni cukup dengan membimbingnya mengucapkan lafal 'Allah'.

Gus Baha mengatakan bahwa dalam kitab Fathul Mu'in tidak menyetujui jikalau kalimat talqin tersebut terlalu panjang, seperti kalimat laailaaha illallah.

Dalam hadis Nabi pun terdapat dua riwayat yang berkaitan dengan hal ini yakni perihal kalimat terakhir seseorang yang bisa menyebabkan masuk surga.

Dalam sebagian riwayat, kalimat terakhir yang dimaksud ialah mengucapkan laa ilaaha illallah. Dan sebagian yang lain menerangkan kalimat tersebut cukup 'Allah.'

"Ini saya beri cerita sedikit, kitab Fathul Mu'in itu termasuk kitab yang tidak setuju kalau kalimatnya seperti lailahaillallah, kenapa?," terangnya dikutip dari tayangan YouTube Rama abid, Sabtu (12/10/2024).

“Logikanya gini, ada dua riwayat man kaana akhiiru kalamihi laa ilahailallah dakhalal Jannah (barang siapa di akhir ucapanya laailaaha illallah, maka ia akan masuk surga---pen)," tuturnya.

“Sebagian riwayat, man kaan akhiru kalaamihi Allah dakhalal Jannah (barang siapa yang diakhir ucapannya Allah, maka ia akan masuk surga---pen)," imbuhnya.

Kalimat Talqin Singkat saat Sakaratul Maut

Mayat
Ilustrasi

Dengan adanya dua riwayat perihal kalimat terakhir yang menyebabkan seseorang masuk surga, maka  sudah menjadi tradisi di masyarakat kita saat sedang sakaratul maut biasanya ditalqin oleh mereka yang masih hidup untuk mengucapkan kalimat thayibah.

Namun, dengan mempertimbangkan kondisi saat sakaratul maut yang genting ini, maka ulama lebih memilih lafal yang singkat yakni cukup mengucapkan lafal 'Allah.'

Sebab dikhawatirkan jika lafalnya terlalu panjang seperti laa ilaaha illallah, dikhawatirkan saat baru saja mengucapkan laa ilaaha yang artinya tidak ada tuhan tiba-tiba wafat. Tentu saja jikalau demikian maka justru wafatnya tkdak dalam kondisi yang baik.

“Nah ulama itu milih ya Allah,” terangnya.

“Kenapa milih laa ilaaha illallah karena laa ilaaha illallah itu resikonya tinggi,” sambungnya.

Pas laa ilaaha, ateis, tidak ada tuhan mati, maka ulama tradisinya guru-guru kita kalau ada orang yang akan mati yang sudah akut, itu hanya ditalqin Allah… Allah,” tandasnya

“Karena ini lebih tidak berisiko. Tapi kalau laa ilaaha illallah, pas laa ilaaha belum ilallah mati,” terangnya.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya