Gus Baha Sebut Anak Muda Zaman Sekarang 'Jumud', Sekadar Ngalamun saja Tidak Bisa

Gus Baha memulai ceramahnya dengan mengkritik anak-anak muda yang dianggap terlalu "jumud" atau tidak kreatif

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jan 2025, 10:30 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2025, 10:30 WIB
Gus Baha 1
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA Rembang, kembali mengingatkan pentingnya kreativitas dalam beragama. Ia menyoroti perilaku anak zaman sekarang yang cenderung tidak memanfaatkan waktu untuk hal-hal produktif.

Dalam sebuah ceramah yang diunggah di kanal YouTube @zuhris, Gus Baha dengan gaya khasnya memberikan pandangan yang menginspirasi sekaligus jenaka tentang bagaimana seharusnya seseorang menjalani hidup.

Gus Baha memulai ceramahnya dengan mengkritik anak-anak muda yang dianggap terlalu "jumud" atau tidak kreatif. Ia menyebutkan bahwa bahkan untuk sekadar berkhayal, banyak dari mereka tidak mampu.

"Anak-anak zaman sekarang itu 'jamadu jumudan,' jumud sekali. Sekadar ngalamun saja tidak bisa. Jadi, saya mohon semuanya harus bisa berkhayal," ucap Gus Baha dengan nada santai yang membuat jamaah tertawa.

Menurutnya, berkhayal dalam konteks positif adalah bentuk awal dari keyakinan kepada Allah. Ia mendorong agar anak-anak muda mampu membayangkan hal-hal baik yang ingin dicapai di masa depan.

"Harus bisa berkhayal dapat surga, dapat bidadari yang cantik, istri yang tidak suka belanja, pokoknya sesuatu yang baik-baik," tambah Gus Baha sambil tersenyum.

Ia menjelaskan bahwa berkhayal tentang hal-hal baik menunjukkan keyakinan bahwa rahmat Allah itu tidak terbatas. Bahkan, jika seseorang merasa dirinya banyak dosa atau lalai, tetap harus yakin bahwa Allah Maha Memberi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Kalau Tak Bisa Mujahadah, Latihan Berhayal, Maknanya Besar Banget

ilustrasi bidadari surga
ilustrasi berkhayal mendapat bidadari surga

"Kalau kamu tidak bisa mujahadah semalaman, paling tidak kamu berhayal. Suatu saat aku jadi hamba yang baik, suatu saat jadi wali. Wali formal," tutur Gus Baha dengan nada bercanda.

Menurut Gus Baha, kemampuan berkhayal menunjukkan bahwa seseorang masih memiliki harapan dan keyakinan kepada Allah. Ia mengingatkan bahwa dosa dan kelalaian jangan sampai membuat seseorang kehilangan keinginan untuk menjadi lebih baik.

Ia menekankan bahwa rahmat Allah selalu terhampar luas. Setiap orang harus yakin bahwa Allah tidak membatasi pemberian-Nya, meskipun mereka merasa penuh dosa.

"Jangan sampai karena dosa, salah, atau kelalaianmu, kamu malah tidak bisa berkhayal. Padahal, khayalan itu bukti yakin bahwa pemberian Allah itu tidak terbatas," jelas Gus Baha.

Ceramah Gus Baha juga mengandung pesan mendalam bahwa hidup adalah perjalanan menuju Allah. Ia mengingatkan bahwa tidak ada alasan untuk berhenti berharap dan berusaha, meskipun kondisi hidup sedang tidak ideal.

Ia menambahkan bahwa keyakinan kepada Allah harus diwujudkan dalam bentuk sikap optimis. Berkhayal tentang hal-hal baik bisa menjadi motivasi awal untuk memperbaiki diri.

"Berkhayal itu tidak salah, asalkan tujuannya baik. Misalnya, kamu ingin menjadi orang yang lebih baik, ingin masuk surga, atau ingin mendapatkan rahmat Allah," lanjut Gus Baha.

Pentingnya Memiliki Angan-Angan

wali allah adalah
berkhayal menjadi wali Allah ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Cerita-cerita yang disampaikan Gus Baha selalu penuh dengan pesan yang menggugah. Dalam ceramah ini, ia mengajak setiap orang untuk tidak menyerah pada keadaan, melainkan terus berharap kepada rahmat Allah.

Ia juga menekankan pentingnya memiliki "angan-angan" sebagai bentuk keyakinan kepada kemurahan Allah. Hal ini, menurutnya, menjadi salah satu cara untuk menjaga semangat hidup.

"Bahkan angan-angan itu sendiri adalah bentuk ibadah jika kamu niatkan untuk mendekat kepada Allah," ujar Gus Baha dengan penuh semangat.

Ceramah ini mengajarkan bahwa hidup harus dijalani dengan keyakinan bahwa Allah selalu memberikan jalan, meskipun seseorang merasa belum sempurna.

Gus Baha berharap pesan ini bisa menggugah anak-anak muda untuk lebih kreatif dalam berpikir dan bertindak. Ia ingin mereka memahami bahwa rahmat Allah tidak pernah terbatas.

Dengan ceramah ini, Gus Baha kembali menegaskan bahwa kehidupan yang penuh optimisme dan harapan adalah bagian dari ajaran Islam. Setiap orang memiliki peluang untuk menjadi lebih baik, asalkan mau berusaha dan tetap yakin kepada Allah.

Ceramah ini ditutup dengan pesan bahwa setiap orang harus tetap bersemangat, meskipun merasa banyak kekurangan. Rahmat Allah selalu tersedia bagi siapa saja yang mau mendekatkan diri kepada-Nya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya