Liputan6.com, Jakarta - Mengingat Allah SWT dalam setiap waktu menjadi salah satu jalan utama menuju ketenangan hati. Bagi orang yang terus sibuk mengingat Allah SWT, tanpa harus banyak meminta, Allah akan memberikan lebih dari yang biasanya diminta oleh orang lain.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab dikenal sebagai Gus Baha, menjelaskan konsep ini dalam salah satu kajian yang membahas pentingnya dzikir dan kedekatan kepada Allah.
Advertisement
“Orang yang sibuk ingat Allah, baik dengan membaca Al-Qur'an atau yang lainnya, sampai lupa meminta sesuatu, itu akan diberi Allah lebih dari apa yang diminta orang pada umumnya,” ungkap Gus Baha. Penjelasan ini dirangkum dari tayangan di kanal YouTube @ilmugusbaha5966.
Advertisement
Dalam ceramahnya, Gus Baha mengutip perkataan ulama besar, Syekh Abdullah Al-Haddad, yang menyebutkan bahwa mengingat Allah jauh lebih mudah daripada mengingat nasib duniawi. Hal ini, kata Gus Baha, menjadi landasan penting bagi siapa saja yang ingin meraih ketenangan batin.
“Ingat Allah itu lebih mudah. Allah punya Asmaul Husna, Allah itu Arhamur Rahimin, Ar-Rahman, Ar-Rahim. Jadi, lebih baik kamu sibuk mengingat Allah daripada terus memikirkan nasibmu,” ujarnya.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa sifat-sifat Allah yang luar biasa itu pasti berdampak kepada kehidupan manusia. Orang yang dekat dengan Allah akan merasakan efek positif dari sifat-sifat mulia tersebut.
“Allah punya sifat Basir Bil Wasi, Maha Melihat dan Maha Luas. Kalau kita yakin Allah seperti itu, kita akan lebih tenang. Tidak perlu terlalu ruwet dengan dunia,” tambahnya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Betapa Ruwetnya Manusia
Dalam kehidupan sehari-hari, kata Gus Baha, banyak orang yang terjebak dalam rutinitas ibadah tanpa memahami esensinya. Misalnya, ada yang rajin sholat, puasa, bahkan menghadiri perayaan Maulid Nabi, tetapi tetap terjebak dalam maksiat.
“Sholatnya lama, puasanya juga lama, tapi maksiatnya juga tidak kalah lama. Maulid datang, dua jam selesai, tapi kalau dangdutan, tiga jam juga kuat. Ruwet, kamu itu ruwet,” kata Gus Baha dengan nada bercanda.
Menurut Gus Baha, inti dari semua ibadah adalah mengingat Allah. Ketika seseorang sibuk mengingat Allah, ia akan merasakan kenikmatan yang lebih besar dibandingkan kesenangan duniawi.
Orang yang selalu mengingat Allah juga akan lebih mudah menjalani kehidupan, karena hatinya dipenuhi rasa syukur dan ridha. Hal ini menjadi bekal penting untuk menghadapi berbagai ujian hidup.
“Kalau kamu sudah senang mengingat Allah, tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Allah pasti memberi yang terbaik,” tegas Gus Baha.
Gus Baha juga menekankan bahwa mengingat Allah tidak harus selalu dalam bentuk ibadah formal. Bahkan, dalam aktivitas sehari-hari, seperti bekerja atau bersosialisasi, seseorang tetap bisa berdzikir dengan hati.
“Dzikir itu tidak harus duduk di masjid. Di mana pun kamu berada, asalkan hatimu ingat Allah, itu sudah dzikir,” jelasnya.
Advertisement
Dapat Pertolongan Tanpa Diminta jika Dekat dengan Allah SWT
Dalam pandangan Gus Baha, orang yang dekat dengan Allah akan selalu mendapatkan pertolongan-Nya, bahkan tanpa harus diminta. Allah akan memberikan sesuai dengan kebutuhan hamba-Nya, karena Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi setiap manusia.
“Orang yang sibuk dengan Allah, pasti diberi lebih. Karena Allah tahu, orang seperti ini memang tidak perlu meminta. Allah langsung beri,” kata Gus Baha.
Gus Baha juga mengajak umat Islam untuk mengurangi kekhawatiran berlebih terhadap masa depan. Menurutnya, terlalu memikirkan nasib duniawi hanya akan membuat seseorang semakin jauh dari Allah.
“Kalau kamu terus memikirkan nasibmu, kapan kamu sempat ingat Allah? Jadi, tinggalkan pikiran-pikiran itu, fokus saja kepada Allah,” imbuhnya.
Dalam penutup kajiannya, Gus Baha memberikan pesan penting kepada seluruh umat Islam untuk lebih mengutamakan zikir dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan begitu, segala persoalan hidup akan terasa lebih ringan.
“Sudah, kamu senang saja. Allah itu punya sifat yang luar biasa, dan sifat-sifat itu pasti ngefek ke kita,” tutup Gus Baha.
Melalui penjelasan ini, Gus Baha mengingatkan bahwa kesibukan duniawi seharusnya tidak menjadi penghalang untuk terus mengingat Allah. Justru, dengan mengingat Allah, manusia akan mendapatkan kebahagiaan hakiki.
Pesan ini diharapkan dapat menginspirasi setiap orang untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, menjadikan zikir sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Dengan hati yang senantiasa mengingat Allah, manusia akan mendapatkan kedamaian, keberkahan, dan rezeki yang tidak terduga. Semua itu adalah bukti dari kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
