Mengikat Rambut dan Gunakan Cepol, Apakah Termasuk Jilbab Punuk Unta yang Menurut Nabi Tak Akan Mencium Bau Surga?

Jilbab punuk unta adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan model jilbab yang dianggap berlebihan atau tidak sesuai dengan syariat Islam. Berikut penjelasan tafsir dan jenisnya

oleh Putry Damayanty diperbarui 19 Jan 2025, 03:30 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 03:30 WIB
Ilustrasi Hijab Jilbab Syari (Sumber: freepik)
Ilustrasi Hijab Jilbab Syari (Sumber: freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menggunakan jilbab adalah bagian penting dari cara muslimah berbusana untuk menjaga kesopanan dan kehormatan diri. Namun, meskipun jilbab merupakan kewajiban yang jelas, berbagai interpretasi mengenai cara berjilbab sering menimbulkan perdebatan di kalangan umat Muslim.

Salah satunya mengenai berbagai model dan cara penggunaan jilbab yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan syariat. Beberapa model jilbab yang populer, seperti berjilbab dengan mengikat rambut atau menggunakan cepol.

Penggunaan jilbab yang demikian seringkali dikaitkan dengan sebutan 'jilbab punuk unta'. Dalam beberapa penafsiran, jilbab jenis ini disebutkan menyerupai penampilan punuk unta, cenderung terlalu kaku atau terkesan berlebihan, sehingga tidak mencerminkan kesederhanaan.

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا-رواه مسلم

“Ada dua golongan ahli neraka yang aku belum pernah melihatnya. Pertama. golongan yang membawa cambuk yang seperti ekor sapi di mana dengan cambuk tersebut mereka mencambuki orang-orang. Kedua, golongan perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung (tidak taat kepada Allah) dan mengajarkan orang lain untuk meniru perbuatan mereka. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miring, dan mereka tidak akan masuk surga dan tidak mencium baunya. Padahal sungguh bau surga akan tercium dari jarak perjalan seperti ini seperti ini (jarak yang jauh). (H.R. Muslim)

 

Lantas, apakah mengikat rambut atau menggunakan cepol termasuk dalam kategori jilbab punuk unta yang tidak sesuai syariat? Berikut penjelasannya dikutip dari NU Online.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Tafsir tentang Jilbab Punuk Unta

[Bintang] Wanita muslim Inggris selamat dari keretakan kepala sebab mengenakan jilbab
Ilustrasi wanita berjilbab | Via: plus.google.com... Selengkapnya

Menurut an-Nawawi, tafsir atau penjelasan yang masyhur adalah mereka para wanita-wanita itu membesarkan kepalanya dengan kerudung (khimar), serban (‘imamah), dan selainnya yaitu dari sesuatu yang digulung di atas kepala sehingga menyerupai punuk-punuk unta.

Sedang menurut al-Marizi, mereka wanita-wanita itu suka memandang laki-laki, tidak menjaga pandangan dan tidak menundukkan kepala-kepala mereka. Selanjutnya menurut al-Qadli ‘Iyadl adalah mereka memilin jalinan rambut dan mengikatnya sampai ke atas lalu mengumpulkan di tengah kepala, maka menjadi seperti punuk unta. Hal ini sebagaimana dikemukan an-Nawawi dalam Syarh Muslim.

“Adapun “kepala-kepala mereka seperti punuk untu” maka pengertiannya adalah mereka membesarkan kepala-kepala dengan khimar (kerudung) tutup kepala wanita (al-khumur) dan kain sorban (al-‘ama`im) atau yang lainnya dari sesuatu yang digelung (dikonde) di atas kepala sehingga menyerupai punuk unta. Ini adalah tafsir yang masyhur. Menurut al-Maziri kalimat tersebut boleh diartikan dengan mereka memandang laki-laki tidak menahan pandangan atau memejamkan matanya dari melihat laki-laki dan tidak menundukkan kepalanya. Menurut al-Qadli ‘Iyadl bawha “wanita-wanita yang cenderaung (al-mailat)” maksudnya adalah mereka menyisir rambut mereka dengan model sisiran rambut para pelacur. Yaitu memilin jalinan rambut dan mengikatnya sampai ke atas lalu mengumpulkan di tengah kepala, maka menjadi seperti punuk unta. Menurut al-Qadli ‘Iyadl, hal ini menunjukkan bahwa yang dimaksudkan menyerupai punuk unta itu karena tingginya jalinan rambut di atas kepala, terkumpulnya jalinan rambut di situ, dan menjadi kelihatan banyak (lebat) dengan sesuatu yang mereka pilin sehingga miring ke salah satu sisi dari beberapa sisi kepala sebagaimana miringnya punuk”. (Muhyiddin an-Nawawi, al-Minhaj Syarhu Shahihi Muslim, Bairut-Daru Ihya` at-Turats al-‘Arabiy, cet ke-2, 1392 H, juz, 17, h. 191)

Mengikat Rambut dan Menggunakan Cepol

Cara Memilih Model Baju Hijab Kasual yang Praktis dan Stylish untuk Aktivitas Sehari-hari
Cara Memilih Model Baju Hijab Kasual yang Praktis dan Stylish untuk Aktivitas Sehari-hari... Selengkapnya

Kalau kita cermati pendapat an-Nawawi yang mengacu kepada pendapat mayoritas ulama dan pendapat Qadli ‘Iyadl maka kita akan menemukan titik kesamaan. Yaitu sama-sama membuat rambut kepala terlihat banyak atau lebat dari yang semestinya dan menaikkannya di atas kepala, bukan di belakang kepala, sehingga menyerupai punuk unta.

Yang membedakan keduanya hanya pada soal teknisnya saja. Kalau yang pertama menambahkan pada rambutnya dengan semisal serban, kerudung, atau yang lainnya yang digelungkan di atas kepala. Sedang yang kedua, dengan rambutnya sendiri, dengan cara memilin jalinan rambut dan mengikatnya sampai ke atas lalu mengumpulkan di tengah kepala, sehingga menjadi menonjol seperti punuk unta dan miring ke salah satu sisi kepalanya.

Dengan demikian, mengenai rambut yang panjang kemudian diikat dan terlihat menonjol di bagian belakang jilbab tetapi tidak menonjol di atas kepala, maka tidak masuk seperti punuk unta. Begitu juga dengan pemakaian daleman cemol. Sebab, tidak menjulang di atas kepala. Namun hal ini sepanjang tidak sampai menampakkan perhiasan kewanitaannya (idhhar az-zinah) dan menimbulkan fitnah.

Demikian penjelasan singkat ini, semoga bisa menambah wawasan kita semua. Dan sebagai saran jangan menggunakan pakaian termasuk juga jilbab yang terlalu mencolok yang dimaksudkan untuk menarik perhatian dan pandangan lawan jenis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya