Liputan6.com, Cilacap - Ulama besar asal Narukan, Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menceritakan pengalamannya saat mengurus KTP sebab pindah domisili.
Gus Baha mengisahkan saat mengurus KTP itu tidak memohon privelege atau khususiyah untuk dirinya. Padahal saat itu kakak beliau sedang menjabat Wakil Bupati Rembang.
Advertisement
“Saya pernah, ini yang saya alami nyata, meskipun saya punya kakak yang pernah jadi wakil bupati,” YouTube Short @Ngajionline, Minggu (19/01/2025).
Advertisement
Baca Juga
Gus Baha mengatakan alasan dia harus mengurus KTP sebab pindah wilayah ke Narukan, Rembang dari Yogyakarta. Hal ini dilakukan usai ayah Gus Baha, KH Nursalim wafat.
Simak Video Pilihan Ini:
Ngantre Selama 2 Jam dan Baru jadi Setelah 2 Bulan
Saat mengurus pindah domisili di kolom KTP, Gus Baha sebagaimana masyarakat pada umumnya juga antri, sampai 2 jam lamanya.
Setelah itu, menurut Gus Baha pegawai tersebut mengatakan bahwa KTP Gus Baha baru jadi setelah menunggu selama 2 bulan.
Menanggapi hal itu Gus Baha tidak protes apalagi marah. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada petugas jika memang aturannya semacam itu.
“Ya kalau prosedurnya dua bulan, ya dua bulan tidak apa-apa Pak, saya tunggu dua bulan,” jawab Gus Baha enteng.
Setelah itu Gus Baha pun pulang ke rumahnya. Lantas ada seorang petinggi yang mendengar Gus Baha mengurus KTP sebagaimana orang pada umumnya membuatnya terenyuh.
Ia pun menawarkan diri dan bersedia mengurus KTP Gus Baha hanya dalam waktu yang singkat yakni 1 hari. Namun hal ini ditolak oleh Gus Baha.
“Gus, kok ngurus KTP kok seperti itu, bilang sama saya satu hari jadi,” katanya.
“Tidak usah, aku rakyat yang baik," jawab Gus Baha sembari berkelakar.
Advertisement
Penyesalan Pegawai Kecamatan
Rasa penyesalan juga dirasakan pegawai kecamatan yang setelah tahu bahwa dirinya ialah Gus Baha, sehingga ia mengantarkan KTP Gus Baha seminggu setelah Gus Baha datang ke kantor Kecamatan.
“Itu saking menyesalnya pegawai kecamatan, jarang satu minggu diantar ke rumah saya,” tutur Gus Baha.
“Dia bilang, Gus kok tidak bilang kalau Anda Gus Baha," sambungnya.
Sebenarnya Gus Baha tidak merasa kecewa sedikit pun masalah KTP-nya itu bisa jadi dalam rentang waktu dua bulan.
“Menyesalnya itu karena menghormati saya ulama atau karena menghormati kakak saya mantan wakil bupati, kan tidak jelas, maksud menghormati saya sebab apa itu tidak jelas,” paparnya
“Jadi jawab saya, tidak pak saya ya yang standar-standar saja, kalau dua bulan ya tidak apa-apa,” imbuhnya.
“Saya tidak punya KTP dua bulan ya tidak apa-apa,” ujarnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul