Kenapa di Pesantren yang Pertama Diajarkan Adalah Mengenal Allah? Jawaban Tuntas Gus Baha

Gus Baha memberikan analogi sederhana yang sangat mudah dicerna mengenai pentingnya mengenal Allah sebelum memanfaatkan segala fasilitas yang telah diberikan di dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2025, 18:30 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2025, 18:30 WIB
Gus baha 22
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha (TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, memberikan penjelasan tegas mengenai alasan pondok pesantren selalu mengajarkan santrinya untuk pertama kali mengenal Allah sebelum mempelajari hal lainnya.

"Saya pernah pengajian di Pertamina, pas itu di Gus Ghofur, Gus Ghofurnya Mbah Moen, beberapa tahun yang lalu ditanya ada yang tanya pertnyaan yang menurut saya menarik," ujar Gus Baha.

"Gus, kenapa pondok-pondok kok sering bilang yang pertama harus dingertikan itu pada santri atau pada umat itu kenal Allah SWT?" lanjutnya dalam tayangan video di kanal YouTube @ghazalianschool.

Menjawab pertanyaan tersebut, Gus Baha memberikan analogi sederhana yang sangat mudah dicerna mengenai pentingnya mengenal Allah sebelum memanfaatkan segala fasilitas yang telah diberikan di dunia.

"Saya cerita, kalau Anda di rumah orang, kemudian di situ ada kulkas, ada semua fasilitas, terus kamu langsung makan tanpa tanya yang punya itu siapa, itu orang aneh nggak ya?" ujarnya.

Menurutnya, orang yang menggunakan sesuatu tanpa mengetahui pemiliknya adalah sesuatu yang aneh dan tidak masuk akal.

"Aneh, bukan aneh tok, nggak waras," tegasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Pondok Rasional, Pertama Kenalkan Allah SWT

99 Nama Allah, Asmaul Husna
99 Nama Allah, Asmaul Husna. (Photo by john peter on Pixabay)... Selengkapnya

Gus Baha menjelaskan bahwa manusia hidup di bumi, menikmati air, udara, dan segala sarana yang ada, tetapi sering kali tidak pernah bertanya siapa pemilik sebenarnya dari semua itu.

"Sama, kita ini di bumi, makai airnya, makai sarana bumi, tapi nggak pernah tanya yang punya itu siapa," tambahnya.

Ia menekankan bahwa alasan utama pondok pesantren mewajibkan santrinya mengenal Allah sejak awal adalah karena hal itu merupakan hal paling rasional.

"Sehingga sebenarnya, pondok itu sudah rasional. Pertama yang wajib itu makrifatullah, mengenal Allah lebih dulu," ujarnya.

Namun, menurutnya, citra pondok pesantren sekarang mulai berubah karena banyak yang lebih terlibat dalam politik dibandingkan fokus mengajarkan agama.

Jangan Merusak Tatanan Rasional Pondok

Belajar Kitab Kuning
Ilustrasi santri pondok pesantren. (Merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

"Nah, kenapa akhirnya pondok sekarang terkenal nggak rasional? Yo, mergo mau kiaine ngobyek politik terus," katanya.

Menurutnya, ketika seorang kiai terlalu sering berhubungan dengan pejabat demi kepentingan tertentu, maka nilai-nilai yang seharusnya dijaga dalam pesantren bisa terganggu.

"Disowani pejabat, kiai sing rodok khasud takok entuk piro," lanjutnya.

Hal ini, menurut Gus Baha, justru bisa merusak tatanan pendidikan agama yang seharusnya dijaga dengan baik.

"Itu ngerusak tatanan, karena terus opo urusane duit," pungkasnya.

Dengan penjelasan tersebut, Gus Baha mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai dasar pendidikan Islam, khususnya di pondok pesantren, agar tidak terpengaruh oleh kepentingan lain di luar agama.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya