Liputan6.com, Jakarta - Sholat adalah ibadah utama dalam Islam yang menuntut kekhusyukan dan konsentrasi penuh. Namun, banyak orang mengeluhkan sulitnya fokus setelah takbiratul Ikhram. Pikiran tiba-tiba melayang ke berbagai hal, mulai dari pekerjaan, urusan rumah tangga, hingga hal-hal sepele.
Menurut ulama muda Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH), hal ini bukan sekadar kebiasaan buruk, melainkan ada faktor gangguan dari makhluk tak kasatmata, ada biang keroknya. Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan tentang keberadaan setan yang secara khusus menggoda orang yang hendak sholat.
Advertisement
"Ya, kata Nabi, kalau ada orang mau sholat, nanti ada setan khusus yang akan menggoda, namanya Khanzab," ujar UAH dalam sebuah ceramahnya.
Advertisement
Setan ini memiliki tugas spesifik untuk mengalihkan perhatian orang yang hendak menunaikan sholat. Godaannya begitu halus, membuat seseorang tiba-tiba memikirkan banyak hal duniawi ketika sedang berdiri di hadapan Allah.
Dalam tayangan video yang dikutip dari kanal YouTube @qolbunsalimmedia, UAH menjelaskan bahwa gangguan Khanzab ini sangat nyata dan dialami oleh hampir semua orang yang sholat.
Setan ini akan beraksi begitu seseorang mengangkat takbir. Saat awal hendak sholat, mungkin masih fokus. Namun, setelah mengucapkan "Allahu Akbar", tiba-tiba pikiran melayang.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Sebelum Sholat Fokus, Begitu Takbir Mulai Digoda
“Kalau nggak percaya, silakan nanti begitu mau jumatan. Kita mau takbir masih fokus nih. Tapi begitu mulai takbir, Allahu Akbar, pikiran langsung ke jemuran, ke handphone, status belum di-update,” jelasnya.
Bahkan, tak jarang seseorang tiba-tiba lupa sudah melaksanakan rakaat ke berapa. Hal ini adalah bukti nyata bahwa ada gangguan yang masuk tanpa disadari.
Setan memang memiliki spesialisasi dalam menggoda manusia. Masing-masing memiliki tugas tertentu untuk menyesatkan dan mengalihkan manusia dari ibadah kepada Allah.
“Setan itu juga ada spesialisasinya. Nggak tahu sekolah atau kuliahnya di mana ya? Jangan-jangan rektornya iblis,” ujar UAH dengan nada bercanda.
Gangguan Khanzab ini bukan hanya terjadi pada orang yang jarang sholat, tetapi juga dialami oleh mereka yang rutin beribadah. Hal ini menunjukkan bahwa setan tidak akan berhenti menggoda manusia.
Salah satu cara agar tidak mudah terpengaruh oleh gangguan Khanzab adalah dengan berusaha menanamkan niat yang kuat sebelum sholat dan membaca doa ta’awudz.
Mengawali sholat dengan bacaan istighfar dan ta’awudz bisa membantu seseorang lebih fokus. Selain itu, memahami makna setiap bacaan sholat juga bisa meningkatkan kekhusyukan.
Advertisement
Ingat! Sholat itu Bentuk Komunikasi Kita dengan Allah SWT
UAH menjelaskan bahwa ketika seseorang memahami arti dari bacaan sholat, maka pikirannya akan lebih sulit diganggu oleh hal-hal duniawi.
Selain itu, menjaga konsistensi dalam sholat juga menjadi cara agar terbiasa fokus. Jika seseorang terbiasa mengabaikan gangguan Khanzab, maka lama-kelamaan setan ini akan melemah.
Orang yang sering mengalami lupa rakaat dalam sholat juga disarankan untuk melakukan sujud sahwi. Ini adalah cara yang diajarkan oleh Rasulullah sebagai bentuk perbaikan dalam sholat.
Gangguan dalam sholat bukan hanya berasal dari setan, tetapi juga dari kebiasaan seseorang yang tidak membiasakan diri untuk fokus sejak awal. Oleh karena itu, membangun kebiasaan khusyuk menjadi sangat penting.
Selain doa dan niat yang kuat, lingkungan juga berperan dalam menjaga kekhusyukan. Sholat di tempat yang tenang, jauh dari gangguan suara atau objek yang bisa mengalihkan perhatian, bisa membantu seseorang lebih fokus.
Dalam ceramahnya, UAH mengingatkan bahwa sholat adalah komunikasi langsung dengan Allah. Seorang muslim harus berusaha agar sholatnya tidak terganggu oleh hal-hal yang sia-sia.
Setan akan selalu mencari cara agar manusia lalai dalam sholat. Karena itu, setiap muslim harus meningkatkan kualitas ibadahnya agar tidak mudah terpengaruh oleh gangguan tersebut.
Pada akhirnya, kekhusyukan dalam sholat tidak bisa didapatkan secara instan. Butuh latihan, kesadaran, dan usaha yang terus-menerus agar ibadah ini benar-benar bermakna.
Setiap muslim harus menyadari bahwa sholat adalah ibadah yang paling utama, sehingga harus dilakukan dengan kesungguhan dan perhatian penuh. Jika sholat dijaga dengan baik, maka kehidupan pun akan lebih tenang dan berkah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
