Jika Ketinggalan Sholat Tarawih Berjamaah, Sempurnakan Dulu atau Boleh Ikut Witir Bareng Imam? Ini Kata Buya Yahya

Saat hendak melaksanakan sholat Tarawih, ada kalanya muslim ketinggalan yang disebabkan berbagai hal. Tak tahunya, setelah melakukan Tarawih empat rakaat, imam sudah niat sholat Witir.

oleh Muhamad Husni Tamami Diperbarui 08 Mar 2025, 00:30 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2025, 00:30 WIB
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sholat Tarawih dan Witir merupakan dua amalan yang umumnya dilakukan secara berurutan pada bulan Ramadhan. Waktu pelaksanaan dua amalan ini adalah setelah sholat Isya. 

Sholat Tarawih bisa dikerjakan sebanyak delapan rakaat yang diikuti tiga rakaat Witir atau 20 rakaat dengan tambahan tiga rakaat Witir. Dua-duanya boleh diamalkan karena memiliki dasar masing-masing.

Dalam pelaksanaannya, muslim dianjurkan mengerjakan sholat Tarawih dan Witir secara berjamaah. Meskipun dua sholat ini hukumnya hanya sunnah, tidak sampai wajib.

Saat hendak melaksanakan sholat Tarawih, ada kalanya muslim ketinggalan yang disebabkan berbagai hal. Tak tahunya, setelah melakukan Tarawih empat rakaat, imam sudah niat sholat Witir.

Pertanyaannya, jika ketinggalan sholat Tarawih berjamaah, sebaiknya sempurnakan dulu bilangan rakaat sholat Tarawih-nya atau boleh ikut Witir dulu bareng imam? Soal ini pernah muncul di kajian Al Bahjah. Simak penjelasan KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Penjelasan Buya Yahya

Penjelasan Buya Yahya

Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Sebelum menjawab ke inti pertanyaan, Buya Yahya mengatakan bahwa Rasulullah SAW memang menganjurkan sholat Witir sebagai penutup sholat malam. Namun, hal tersebut bersifat anjuran dan boleh jika tidak melakukannya.

Artinya, sholat Witir boleh dilakukan di awal malam -semisal setelah Isya langsung Witir- dan boleh juga dilakukan di akhir sebagaimana anjuran Nabi Muhammad SAW. Dua-duanya boleh dilakukan.

Adapun waktu sholat Tarawih adalah setelah melakukan sholat Isya, terbentang sampai terbit fajar di waktu Subuh. Dalam pelaksanaannya, sholat Tarawih boleh diselang-seling tidak harus langsung sekaligus.

Sebagai contoh, setiap empat rakaat sholat Tarawih, diisi dengan membaca Al-Qur’an, kemudian dilanjut lagi, hal tersebut diperbolehkan. 

“Artinya, kalau tadi dia yang tertinggal Tarawih, maka apakah sebaiknya makmum Witir dengan imam atau yang lainnya? Tidak apa-apa Anda makmum ikut Witir-an dengan imam, setelah itu dilanjutkan (Tarawih),” jelas Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (7/3/2025). 

“Gak ada perbedaan di sini, hanya yang nyaman bagi Anda saja apa. Jadi boleh semuanya. Cuma mana yang lebih bagus? Kalau bisa Witir jadi penutup, kalau bisa,” pungkas Buya Yahya.

Niat Sholat Tarawih

Ilustrasi muslim, salat
Ilustrasi muslim, salat. (Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)... Selengkapnya

Berikut adalah bacaan niat sholat Tarawih ketika menjadi makmum dan sendirian. Niat ini dihadirkan dalam hati dan sunnahnya diucapkan lewat lisan.

Lafal Niat Sholat Tarawih bagi Makmum

 اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى  

Ushalli sunnatat Tarawihi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.” 

Lafal Niat Sholat Tarawih Sendirian  

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى   

Ushalli sunnatat Tarawihi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā. 

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah swt.” 

Wallahu a'lam.

Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya