Liputan6.com, Jakarta Hotel Ritz-Carlton di Riyadh, Arab Saudi, sempat menjadi pusat perhatian dunia pada 2018. Hotel mewah ini bukan sekadar tempat menginap, tetapi pernah beralih fungsi menjadi "penjara" bagi ratusan pangeran, pejabat tinggi, dan pengusaha terkaya Arab Saudi. Langkah ini merupakan bagian dari operasi besar-besaran Pangeran Mohammed Bin Salman dalam memberantas korupsi di negaranya.
Sebanyak 200 lebih tokoh berpengaruh Arab Saudi ditahan di hotel bintang lima tersebut. Mereka termasuk miliarder dan pemilik stasiun penyiaran MBC, Pangeran Alwaleed bin Talal, yang akhirnya dibebaskan setelah mencapai penyelesaian finansial. Hal ini mengejutkan dunia, sebab Ritz-Carlton sebelumnya dikenal sebagai tempat peristirahatan kalangan elit.
Advertisement
Baca Juga
Kala itu Ritz-Carlton Riyadh berubah dari hotel kelas atas menjadi fasilitas tahanan mewah yang diberitakan sebagai "penjara berlapis emas". Tidak ada orang yang bisa keluar masuk tanpa izin resmi, dan hanya sedikit informasi yang bocor ke publik. Bahkan saat media mendapat izin liputan, ada larangan keras untuk merekam wajah atau merekam percakapan selama kunjungan pertama mereka.
Advertisement
Kini, Ritz-Carlton telah kembali beroperasi sebagai hotel mewah dengan layanan bintang lima. Berikut keunikan hotel mewah yang sempat jadi tahanan di Arab Saudi dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (13/3/2025).
Kemewahan Hotel Ritz-Carlton yang Bikin Takjub
Melansir dari Asmall World, Hotel Ritz-Carlton Riyadh bukan sekadar tempat menginap, tetapi simbol kemewahan kelas dunia. Hotel ini memiliki 492 kamar tamu dengan fasilitas premium, termasuk kamar mandi marmer, mesin Nespresso, dan jendela besar yang menampilkan pemandangan spektakuler. Lanskap hotel dikelilingi oleh pohon palem dan zaitun berusia 600 tahun, memberikan nuansa eksklusif bagi para tamu.
Interior hotel dipenuhi dengan arsitektur megah yang mencerminkan kemewahan Timur Tengah. Langit-langit tinggi dengan lengkungan artistik, lantai marmer berkilau, dan lampu kristal menghiasi setiap sudut bangunan. Untuk pengalaman paling eksklusif, tersedia Royal Suite dua kamar tidur yang mampu menampung jamuan makan mewah hingga 14 tamu.
Harga menginap di hotel ini tidak main-main, dengan tarif kamar mulai dari Rp 10 Juta per malam. Dengan layanan bintang lima dan fasilitas serba premium, hotel ini tetap menjadi pilihan utama para tamu kelas atas. "The Ritz-Carlton, Riyadh menyelimuti para tamu dengan pemandangan yang luar biasa dan pelayanan yang sempurna," tulis situs resmi hotel tersebut.
Advertisement
Saat Ritz-Carlton Berubah Jadi Penjara Mewah
2018 Menjadi momen bersejarah bagi Ritz-Carlton Riyadh, ketika hotel ini mendadak dijadikan pusat penahanan dalam operasi antikorupsi besar-besaran. Setidaknya 200 lebih pangeran, pejabat, dan miliarder Arab Saudi dijebloskan ke dalam hotel mewah ini. Mereka ditahan tanpa akses bebas keluar masuk, menjadikan Ritz-Carlton sebagai "penjara emas" dengan fasilitas kelas dunia.
Pangeran Mohammed Bin Salman, yang saat itu berusia 32 tahun, memimpin operasi tersebut sebagai upaya reformasi. "Ini adalah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya melawan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan," ujar pihak kerajaan.
Selama tiga bulan, para tahanan ditempatkan di dalam hotel tanpa akses ke dunia luar. Wartawan yang berkesempatan masuk hanya bisa mengamati dari kejauhan. "Tidak ada wajah yang boleh difilmkan oleh kru kami; tidak ada percakapan yang direkam selama kunjungan pertama oleh wartawan," ungkap jurnalis BBC yang meliput langsung di lokasi.
Akhir dari Penahanan dan Kembalinya Kemewahan
Setelah tiga bulan digunakan sebagai fasilitas tahanan, Ritz-Carlton akhirnya kembali beroperasi sebagai hotel mewah. Sebagian besar tahanan mencapai penyelesaian finansial untuk mendapatkan kebebasan mereka. Jaksa agung Arab Saudi menyebut bahwa dari lebih dari 200 tahanan, sekitar 90 orang telah dibebaskan tanpa dakwaan, sementara 95 lainnya tetap ditahan.
Salah satu nama besar yang dibebaskan adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, miliarder yang dikenal memiliki investasi global di berbagai sektor. "Saya mencapai kesepakatan dengan otoritas Saudi untuk menyelesaikan masalah ini," ungkapnya setelah keluar dari tahanan dikutip dari New Arab.
Kini, Ritz-Carlton kembali menjadi hotel megah dengan layanan premium. Para tamu bisa menikmati fasilitas eksklusif yang sebelumnya sempat menjadi saksi bisu salah satu operasi antikorupsi terbesar di dunia. Hotel ini pun telah membuka kembali pintunya untuk umum dengan harga fantastis yang mencerminkan kemewahannya.
Advertisement
