Warga Keturunan Tionghoa di Kudus Boleh Rayakan Imlek, tapi...

Bupati Kudus Hartopo memperbolehkan digelar perayaan Tahun Baru Imlek

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Feb 2022, 11:07 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2022, 08:00 WIB
Meriahnya Malam Tahun Baru Imlek di Solo
Pentas kesenian lion di panggung Plaza Balai Kota Solo menghibur ribuan orang yang memadati di kawasan tersebut saat Malam Tahun Baru Imlek.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Kudus - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengimbau warga keturunan Tionghoa di daerah itu merayakan Tahun Baru Imlek secara sederhana guna mencegah penyebaran virus corona, terutama varian baru, Omicron.

"Mudah-mudahan tidak ada kirab seperti sebelum masa pandemi, karena panitia tentunya tidak akan bisa menjamin tidak menimbulkan kerumunan masyarakat," kata Ketua FKUB Kabupaten Kudus M. Ikhsan di Kudus, Senin.

Meskipun demikian, kata dia, hingga kini belum ada konfirmasi dari panitia untuk perayaan Imlek di Kudus.

Kalaupun ada perayaan, dia meminta, protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat karena hingga kini belum terbebas dari masa pandemi COVID-19.

Ia juga berharap para pemuka agama lain ikut menjaga situasi wilayah tetap kondusif serta keamanan warga Tionghoa yang merayakan hari besarnya.

"Perayaan Tahun Baru Imlek ini, diharapkan menjadi momentum meningkatkan toleransi umat beragama di Kabupaten Kudus," ujarnya, dikutip Antara.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tak Boleh Pawai

Berburu Ikan Bandeng Imlek Rawa Belong di Masa Pandemi
Pedagang memotong dan membersihkan sisik ikan bandeng dari air tambak di kawasan Rawa Belong, Jakarta, Rabu (10/2/2021). Menjelang perayaan Imlek atau Tahun Baru China, penjualan ikan bandeng tambak sepi pembeli akibat pandemi Covid-19 dibanding tahun sebelumnya. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Bupati Kudus Hartopo memperbolehkan digelar perayaan Tahun Baru Imlek, namun peserta harus dibatasi agar tidak menimbulkan kerumunan.

Selain itu, dia meminta tidak ada kegiatan pawai seperti sebelumnya karena dipastikan mengundang banyak warga untuk melihatnya sehingga menciptakan kerumunan dan berpotensi terjadi penularan virus corona.

Kalaupun nantinya ada perayaan Imlek, disarankan digelar di dalam ruangan dan peserta dibatasi agar tidak menciptakan kerumunan.

Dalam pelaksanaannya nanti juga diminta dibentuk Satgas COVID-19 yang bertugas memantau kedisiplinan peserta menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya