Ganjar dan Komnas HAM Siapkan Tiga Agenda untuk Selesaikan Polemik Wadas

Ganjar Pranowo punya janji untuk warga desa Wadas. Apa saja dan apakah itu realistis?

oleh Tito Isna Utama diperbarui 12 Feb 2022, 11:53 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2022, 20:37 WIB
Foto Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Bersama anggota Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara di rumah dinas Puri Gedeh
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Bersama anggota Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara di rumah dinas Puri Gedeh

Liputan6.com, Semarang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan tiga agenda bersama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam rangka penyelesaian masalah di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai bertemu dengan anggota Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara di rumah dinas Puri Gedeh, Semarang, Jumat (11/2). Ganjar mengatakan, tiga agenda itu yakni evaluasi teknis, pendekatan, dan pemulihan kondisi warga.

“Kita evaluasi secepatnya, pertama tentu kami akan mengevaluasi teknis. Kedua, adalah cara pendekatan agar tidak terjadi kekerasan, dan ketiga soal bagaimana kita menyiapkan kondisi masyarakat agar kembali guyub rukun,” kata Ganjar usai pertemuannya dengan Beka.

Ganjar mengatakan, evaluasi teknis yang dilakukan antara lain terkait isu lingkungan, isu penambangan dan melibatkan BBWS dan BPN sebagai institusi yang mengerjakan.

“Kemudian juga agar tidak ada yang kedua, cara-cara yang nanti ada kekerasan nggak boleh lagi dan Polda juga sudah setuju juga,” ujar Ganjar.

Ketiga, lanjut Ganjar, adalah memperbaiki kondisi psikologis warga di Wadas agar kembali guyub rukun. Sebab, Ganjar mendapat informasi bahwa terjadi perundungan di tengah warga antara yang pro dan kontra.

“Udah deh jangan. Insyaallah kita akan masuk, saya senang tadi ada informasi KPAI mau diajak masuk itu bagus, kita nanti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga kita minta untuk masuk,” jelasnya.

 


Ganjar Akan Kembali Kunjungi Wadas

Untuk itu, Ganjar dalam waktu dekat akan kembali mengunjungi Desa Wadas untuk membangun komunikasi dengan warga di sana. “Kita juga akan coba ngobrol dengan warga sehingga betul-betul mereka nyaman bisa berkomunikasi,” ujarnya.

Ganjar berterima kasih pada Komnas HAM yang terus memberikan masukan kepadanya. Di kesempatan itu juga turut hadir, tokoh NU Imam Aziz.

“Tentu saya senang karena ada Mas Beka dari Komnas yang selalu memberikan masukan koreksi, terus Mas Imam sebagai tokoh masyarakat juga menjadi pendamping menurut saya bagus sehingga komunikasi bisa baik,” jelas Ganjar.

Prinsipnya, lanjut Ganjar, adalah menyiapkan sebaik-baiknya informasi yang akan disampaikan dengan gampang dan gamblang untuk dipahami warga Wadas.

“Tadi pesannya informasi harus gamblang dan gampang dicerna oleh masyarakat sehingga mereka tidak multi interpretasi. Terus kita lagi siapkan, saya pengin segera ketemu dengan masyarakat yang ada di sana dan ya kita bisa asoy lagi dengan mereka,” tandas Ganjar.

 


Komnas HAM Siap Memfasilitasi

Anggota Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyebut terus mengawasi dan siap memfasilitasi dialog antara Pemprov Jateng dengan warga Wadas.

“Pak Gubernur komit untuk menjalankan itu semua dan Komnas HAM nanti juga akan terus mengawasi bagaimana pelaksanaan komitmen dari Pak Gubernur,” kata Beka.

Selain itu, Beka juga mengapresiasi respons cepat Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi yang bersedia menarik pasukan yang ada di Wadas.

“Kami tadi juga sampaikan dengan situasi atau relasi sosial yang merenggang ini harus ada upaya luar biasa supaya mereka jadi rekat kembali, persaudaraan dan kemanusiaannya terus terbangun,” tandas Beka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya