Wujudkan Swasembada Gula Nasional, Petebu Ganjar Gelar Sarasehan di Subang

Berkoordinasi dengan para petani, para penggarap terkait, dengan harapan agar dapat menemukan solusi-solusi terbaik.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Des 2022, 02:20 WIB
Diterbitkan 25 Des 2022, 02:07 WIB
Sarasehan bersama ratusan petani tebu se-Kabupaten Subang, (Istimewa)
Sarasehan bersama ratusan petani tebu se-Kabupaten Subang,

Liputan6.com, Subang - Petani Tebu Bersatu (Petebu) kembali menjaring aspirasi para petani tebu di seluruh pelosok negeri. Di Subang, Jawa Barat, Petebu menggelar sarasehan bersama ratusan petani tebu se-Kabupaten Subang, di Lapangan Bermar Pasir Bungur, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (24/12/22).

Para petani itu berasal dari sembilan desa dan tiga kecamatan di Kabupaten Subang. Saresehan ini untuk membangun solidaritas, mencari solusi dalam memperbaiki tata kelola industri gula baik hulu-hilir guna mewujudkan target swasembada gula nasional.

"Sarasehan ini kita berkoordinasi dengan para petani, para penggarap terkait, dengan harapan agar dapat menemukan solusi-solusi terbaik," ucap Ketua DPW Petebu Jawa Barat, Kibagus Wardilah, usai sarasehan bertajuk 'Petani Tebu Subang Bertekad Mendukung Percepatan Swasembada Gula'.

Kibagus menjelaskan, petani tebu di Kabupaten Subang saat ini menggarap lahan HGU PT Rajawali II yang tersebar beberapa kecamatan, dengan pola kemitraan. Dari 12 ribu hektare (ha), lahan yang dimanfaatkan untuk ditanami tebu baru 5.161 ha.

Mereka mengeluhkan sejumlah hal. Salah satunya, pabrik gula (PG) Rajawali II yang menjadi pusat penggilingan tebu Kabupaten Subang. Namun, sejak 2018, PG Rajawali II berhenti beroperasi. Alhasil, para petani tebu harus menggiling hasil panen tebunya ke PG Jatitujuh di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat sejauh 89 km.

Dalam menjual tebunya ke PG Jatitujuh, petani tebu tidak langsung ke lokasi, tetapi melalui kontraktor di Subang dengan harga rendeman selisih lebih dari 2 persen dari rendeman pabrik gula jika petani menjualnya langsung ke PG. Untuk itu, sebagai wadah petani tebu, Petebu berupaya menampung aspirasi serta mencari penyelesaian terbaik.

"Keluhan lain tekait pembagian lahan yang kurang adil, kedua terkait tentang keberadaan pupuk subsidi, dan lain sebagainya. Yang pasti ini kaitannya dalam hal kesejahteraan masyarakat," ungkap Kibagus.

"Harapannya para petani tebu khususnya di Subang ini, ingin pabrik gula itu aktif seperti dulu atau dibangun baru di Kabupaten Subang. Untuk mengurangi beban produksi dari biaya angkut yang selama ini dikirim ke PG Jatitujuh," imbuh Kibagus.

Acara kali ini merupakan kali ke-10 yang dilakukan Petebu. Sebelumnya, mereka menggelar sarasehan ke sembilan wilayah lain seperti Kertosono Jatim, Karanganyar Jateng, Way Kanan Lampung, Palembang Sumsel, Dompu NTB, Majalengka Jabar, Takalar Sulsel, Deli Serdang Sumut, dan Madiun Jatim.

Udin (47) salah satu petani tebu asal Subang mengaku begitu merasakan manfaat kegiatan sarasehan yang digelar Petebu kali ini. Terlebih, para petani tebu bisa menyampaikan aspirasi pada sesi tanya jawab.

"Sarasehan ini saya rasa cukup bagus dalam arti petebu-petebu ini bisa langsung tanya jawab sama narasumber yang kompeten. Kami berharap bisa lebih maju lagi ke depannya," jelas Udin.

Selain itu, Petebu juga menggelar santunan anak yatim dan dhuafa, dan penyerahan sembako bagi warga yang tidak mampu secara door to door agar tepat sasaran.

Hadir dalam acara Ketua Umum DPP Petebu Ir. Mappanai Lewa, Ketua Petebu DPW Jawa Barat Kibagus Wardilah, Ketua Petebu DPW Sumatera Utara Syahminan, dan Bendahara Umum Petebu DPW Jawa Timur Suroto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya