93 Persen Pasien Covid-19 di Surabaya Sembuh

Saat ini kasus aktif Covid-19 di Kota Surabaya tersisa 3.769 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2022, 20:00 WIB
covid-19
ilustrasi covid-19/copyright by Jarun Ontakrai (Shutterstock)

Liputan6.com, Surabaya - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyebut mengklaim kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, mencapai 93 persen. Selain itu angka kematian pasien Corona di kota berjuluk Kota Pahlawan itu hanya 2,52 persen. 

"Terhitung pada Rabu (2/3/2022), angka kesembuhan pasien COVID-19 Surabaya mencapai 93,96 persen dan angka kematian mencapai 2,52 persen dari total kasus kumulatif COVID-19," kata Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Kamis (3/3/2022). 

Sedangkan kasus aktif COVID-19 di Kota Surabaya berdasarkan data di laman lawancovid-19.surabaya.go.id berkurang dalam satu pekan terakhir, yakni pada 23 Februari 2022 sebanyak 5.117 kasus dan pada 2 Maret 2020 menjadi 3.769 kasus. Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 di Kota Surabaya berkurang sebanyak 1.348 kasus.

Tidak hanya itu, berdasarkan data assessmen situasi COVID-19 di Kota Surabaya oleh Kemenkes RI pada Minggu ke 3-4 di bulan Februari, kasus konfirmasi COVID-19 berada di angka 455,39 per 100 ribu penduduk, menjadi 324,04 per 100 ribu penduduk.

"Untuk angka rawat inap di rumah sakit mencapai 31,49 per 100 ribu penduduk, menjadi 27,15 per 100 ribu penduduk. Sedangkan, angka positif rate (perbandingan jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah tes yang dilakukan) sebesar 19,17 persen menjadi 14,51 persen," kata Nanik.

Nanik menjelaskan, pasien COVID-19 di Kota Surabaya pada tahun 2022, sebagian besar yang terpapar berada pada usia produktif, yakni sebanyak 79,99 persen dengan penyebab penularan adalah tingginya mobilitas dari masyarakat yang meningkatkan risiko untuk terpapar.

 

Upaya Tracing

Selanjutnya, kata dia, untuk upaya tracing yang dilakukan di Kota Surabaya, pihaknya melakukan dua teknik, yakni tracing secara langsung dan tidak langsung. Pada teknik tracing secara langsung, petugas tim tracing akan mendatangi alamat rumah pasien sesuai notifikasi dari aplikasi Kemenkes dengan menggunakan APD dan minimal masker N95.

"Kedua, yakni teknik tracing secara tidak langsung. Nantinya para petugas dari tim tracing akan menghubungi pasien via telepon sesuai dengan nomor yang tertera pada aplikasi Kemenkes," ujar dia.

Ia menerangkan, jika terdapat warga yang terkonfirmasi COVID-19, maka akan dilakukan tracing untuk mencari kontak erat. Setelah itu akan ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan tes usap kepada semua kontak erat.

"Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang bergejala ringan atau tidak bergejala (OTG), akan dievakuasi ke isolasi terpusat (Isoter) di Asrama Haji atau hotel berbayar yang direkomendasikan Pemkot Surabaya. Sedangkan pasien yang bergejala sedang sampai berat, akan dirujuk ke rumah sakit rujukan yang menangani pelayanan COVID-19," katanya. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya