Sidak Minyak Goreng Probolinggo, Stok Dijamin Aman

Inspeksi mendadak dilakukan di dua distributor minyak goreng untuk memastikan stok aman dan tidak ada pihak yang melakukan penimbunan.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2022, 06:00 WIB
Operasi Pasar Minyak Goreng di Polres Jaksel
Sejumlah minyak goreng yang akan dijual kepada warga di Polsek Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2022). Polres Metro Jakarta Selatan akan menggelar operasi pasar minyak goreng selama enam hari, terhitung mulai hari in, 4 hingga 9 Februari mendatang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Probolinggo - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Probolinggo, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak di dua distributor minyak goreng untuk memastikan stok aman dan tidak ada pihak yang melakukan penimbunan pada Rabu (16/03/2022).

Adapun dua distributor tersebut yaitu CV Sinar Terang Putra Mandiri di Jalan Brantas, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan dan distributor WINGS, PT Dinamika Daya Segara di Jalan Prof Hamka, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

Kapolres Probolinggo Kota, sekaligus pimpinan yang melakukan pengecekan distributor minyak goreng, AKBP Wadi Sa’bani mengatakan hal itu dilakukan untuk memastikan kebutuhan minyak dan suplainya.

"Adapun pengecekannya yaitu asal suplai minyak, seberapa banyak suplainya, seberapa tepat waktunya minyak goreng tersebut sampai dan kemana saja distribusi minyak goreng itu," katanya.

Tidak ada kendala, menurutnya di dua lokasi distributor itu masih aman dan masih ada ketersediaan minyak goreng.

"Semua aman, di lokasi pertama stok masih tersedia dan menunggu pasokan lagi, kemudian di lokasi kedua justru minyak goreng baru datang sekitar 23.000 liter," jelasnya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Surplus Minyak Goreng

Sesuai data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) khususnya untuk Kota Probolinggo, stok dari masing-masing distributor sekitar 4.300 liter dengan kebutuhan harian masyarakat sekitar 2.600 liter.

"Itu artinya seharusnya ada surplus, jadi jika ada isu-isu terjadi kelangkaan maka itu dikembalikan lagi kepada masyarakat karena sepertinya terjadi panic buying, ketakutan kekurangan minyak goreng, jadi diborong dan dibeli sebanyak-banyaknya," tuturnya.

Ia menyebut di level bawah atau di pasar tradisional terpantau harga minyak goreng ternyata masih tinggi atau melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter, sehingga hal itulah yang akan didalami lebih lanjut oleh Polres Probolinggo Kota.

"Distributor langsung mendistribusikan minyak goreng ke toko-toko sub-agen dengan harapan masyarakat lebih mudah mendapatkan dan tidak terjadi antrean pembelian," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya