Liputan6.com, Jatim - Kasus penipuan saat ini marak terjadi di kalangan masyarakat Jawa Timur menjelang lebaran, keodknya juga tak main-main yakni sedekal dan amal.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap modus-modus tersebut.
Bahkan pada jelang Lebaran ini ada oknum yang mengatasnamakan Khofifah yang mirip dengan nama Gubernur Jawa Timur dalam melakukan upaya penipuan dengan modus meminta sumbangan untuk disalurkan ke TPQ dan Panti Asuhan.
Advertisement
Baca Juga
"Karena mengatasnamakan amal dan sedekah, kadang masyarakat turut tergoda melakukannya (transfer). Karenanya kita semua harus hati-hati dalam menanggapi pesan digital," ungkap Khofifah, Jumat (22/4/2022)
Melihat kondisi tersebut, Khofifah juga meminta masyarakat untuk aktif membaca terkait upaya-upaya pendukung yang bisa mengatasi kasus penipuan.
Ia pun berbagi tips untuk menghindarkan masyarakat dari kasus penipuan. Salah satunya adalah dengan melakukan cek nomor telepon seseorang yang diduga akan atau sedang melakukan penipuan.
"Saat ini mudah bagi masyarakat untuk mengecek nomor telepon tersebut apakah bisa terpercaya atau tidak. Bisa dengan menggunakan aplikasi yang bisa diunduh secara cuma-cuma di smartphone masing-masing," ujar Khofifah.
Â
Jangan Mudah Percaya
Selain itu, jika masyarakat mendapatkan telepon mencurigakan, Khofifah mengajak masyarakat untuk tidak panik menghadapinya.
"Jangan panik, jangan tergesa-gesa mengamini ucapan sang penelpon. Jika mengatasnamakan keluarga atau kerabat dekat, maka harus melakukan konfirmasi kepada pihak yang namanya digunakan," pintanya.
Meskipun mengatasnamakan Pejabat Daerah, sekali lagi masyarakat tidak boleh panik dan jangan lengah. "Segeralah lakukan kroscek atau jika dirasa berlebihan segera melapor ke pihak berwajib," imbaunya.
Seiring meningkatnya kasus-kasus penipuan yang terjadi pada masyarakat, Mantan Menteri Sosial RI ini menegaskan pentingnya pemahaman literasi digital sejak dini. Mengingat akrabnya teknologi sejak dini mengakibatkan besarnya potensi penipuan.
"Jangan langsung percaya, klarifikasi dan teliti dengan detail pesan dimaksud. Jangan takut melapor dan segera konfirmasi kepada pihak berwajib agar bisa segera dilakukan tindakan yang lebih terukur dan bisa dicarikan solusinya," tutup Khofifah.
Advertisement