Sapi-Sapi Mojokerto Berangsur Sembuh dari Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Dari total 864 sapi yang dilaporkan terjangkit PMK, hingga saat ini sudah 30 ekor sapi dinyatakan sembuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mei 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi sapi, kurban, Iduladha
Ilustrasi sapi, kurban, Iduladha. (Photo by Azfan Nugi on Unsplash)

Liputan6.com, Mojokerto - Tingkat kesembuhan hewan ternak sapi di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) meningkat. Hingga saat ini total sudah ada 30 ekor sapi yang telah dinyatakan sembuh dari penyakit hewan ternak yang tengha mewabah itu. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Nurul Istiqomah mengatakan Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus berupaya dalam menangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyasar hewan ternak sapi akhir-akhir ini.

"Tercatat per 11 Mei 2022 sebanyak 30 ekor sapi sembuh total usai terjangkit PMK dari sebelumnya hanya tiga ekor," kata Nurul, Kamis (12/5/2022). 

Ia merinci, sebanyak 30 ekor sapi tersebut berasal dari Kecamatan Dawarblandong 2 ekor, Pacet 13 ekor, Mojoanyar tiga ekor dan Dlanggu 12 ekor.

"Sudah 30 ekor sementara sebelumnya ada 3 ekor masing-masing dari Kecamatan Jetis satu ekor dan dari Mojoanyar dua. Jadi per hari ini, total sembuh 33 ekor," tuturnya.

Nurul menjelaskan, per 11 Mei, jumlah total kasus ada 864 ekor sapi yang terjangkit PMK, 12 ekor di antaranya bahkan telah mati. Sejumlah peternak bahkan dilaporkan menjual 1 ekor sapinya dan 5 ekor lainnya terpaksa disembelih paksa.

"Tim paramedis Disperta Kabupaten Mojokerto terus berupaya menangani sapi-sapi yang terjangkit PMK. Tim kami setiap harinya sudah menyebar untuk melakukan pengobatan ke kandang-kandang sapi warga," ujarnya.

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyasar hewan ternak di Kabupaten Mojokerto teridentifikasi sejak 3 Mei 2022 lalu. Meskipun Penyebaran PMK tersebut masih bertambah, namun jumlah hewan yang sembuh dari PMK pun turut merangkak naik. 

Ia mengatakan, tim Disperta Kabupaten Mojokerto telah dioptimalkan untuk melakukan penanganan terhadap PMK yang melanda Kabupaten Mojokerto.

"Setiap hari tim kami (Disperta) sudah kami optimalkan, melakukan penanganan langsung ke hewan ternak yang terjangkit PMK, surveilans juga kita lakukan. Selain itu juga ada tim yang melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait PMK ini," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya