Pemkot Surabaya Kirim Tim Medis Bantu Perawatan Korban Kecelakaan Bus Mojokerto

14 orang meninggal dalam insiden kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2022, 12:08 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2022, 12:00 WIB
Sebuah bus mengalami kecelakaan maut terjadi di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Sebuah bus mengalami kecelakaan maut terjadi di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur mengirim sejumlah tenaga medis ke Mojokerto dan Gresik untuk membantu penanganan korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto (Tol Sumo) yang terjadi pada Senin (16/5/2022) pagi.

Para tenaga medis yang dikirim diharapkan bisa membantu memberikan keputusan tindak lanjut mengenai keadaan para korban kecelakaan. Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana memindahkan pasien untuk dilakukan perawatan intensif di Surabaya.

"Jika memungkinkan, kami ingin melakukan perawatan di Kota Surabaya. Pertama, untuk membantu keluarga korban agar lebih tenang dan kedua, untuk memulihkan psikis korban serta keluarga terkait kejadian ini," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Senin (16/5/2022).

Selain kedua alasan tersebut, Wali Kota Eri menyampaikan rencana pemindahan pasien tersebut untuk mempermudah langkah Pemkot Surabaya untuk melakukan pengontrolan langsung keadaan korban.

Oleh karena itu, direktur RSUD dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) diharapkan bisa memberikan keputusan terbaik bersama para direktur rumah sakit yang menangani para korban kecelakaan.

Namun, ia tak menampik jika harus melihat rekam medis para korban terlebih dahulu, apakah bisa memindahkan perawatan ke Kota Surabaya atau harus melakukan perawatan di sejumlah rumah sakit Mojokerto dan Gresik secara lebih lanjut.

 

Pemindahan Korban

Sebab, terangnya, banyak keluarga korban yang berharap bisa membawa pulang ke Kota Surabaya untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.

"Jadi kami tidak ingin ada korban yang harus membutuhkan perawatan intensif malah harus dipindahkan. Maka, kami melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak rumah sakit dan Jasa Raharja, bagaimana tindak lanjut pengobatanya,"terang dia.

Untuk hasil koordinasi lebih lanjut, Wali Kota Eri Cahyadi menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada para tenaga medis.

Yakni, apakah memungkinkan untuk memindahkan para korban kecelakaan ke Kota Surabaya atau tetap menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Mojokerto dan Gresik.

"Nanti para dokter saja yang menyampaikan hasil keputusan tersebut, agar kami bisa mengambil tindakan atau langkah lanjut mengenai perawatan yang terbaik untuk para korban," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya