Liputan6.com, Jakarta Minggu dini hari pukul 03.49 WIB di Rumah Sakit Bintaro, tokoh balet Indonesia Farida Oetoyo meninggal dunia.
Almarhumah dikenal sebagai pelopor balet di Indonesia dan merupakan satu-satunya pebalet alumni akademi balet ternama dunia, Bolshoi di Rusia.
Sekembalinya ke Indonesia, Farida mendirikan sekolah balet pertama di Indonesia, Ballet Sumber Cipta yang masih bertahan hingga kini. Sekolah balet ini bahkan mencetak penari balet unggulan dan ternama di Indonesia termasuk muridnya adalah koreografer Chendra Panatan dan Rusdi Rukmarata.
Sejumlah ucapan bela sungkawa memenuhi timeline media sosial pagi ini. Ucapan duka antara lain datang dari mantan menantunya, Titi Rajo Bintang. Selain itu, pianis Ananda Sukarlan, Alvin Adam, Djenar Maesa Ayu, Budiman Sudjatmiko, Tommy Awuy, serta penyiar Gery Puraatdimadja.
Â
Advertisement
(Foto: Facebook Farida Oetoyo)
"Beliau sangat luar biasa, tokoh ballet Indonesia yang sangat mencintai profesinya. Dan banyak menjadi sumber inspirasi bagi para penari serta koreografer Indonesia," kata Chendra Panatan, koreografer kenamaan yang pernah belajar dan bekerjasama dengan Farida Oetoyo ketika dihubungi lifestyle.liputan6.com, Minggu 918/5/2014).
Chendra sendiri pernah menarikan tarian karya Farida yang berjudul 'perjalanan 20 detik'. Sebuah karya personal yang berkisah tentang pertemuan dalam 20 detik, menciptakan banyak kisah cinta, relasi antara laki dan perempuan, suka cita dan gairah.
Jenazah Farida Oetoyo hingga kini masih di semayamkan di rumah duka, di Kompleks Perumahan Pondok Pinang. Pemakaman akan dilakukan Minggu siang ini, pukul 1 di TPU Tanah Kusir.
Selamat Jalan Farida Oetoyo, ibu bagi para penari di Indonesia.