Topolandia, Alternatif Tempat Tinggal di Bawah Tanah

Manuel Barrantes memilih membangun rumah bawah tanah dengan alasan agar terlindungi dari cuaca yang ekstrim.

oleh Aria Sankhyaadi diperbarui 23 Mei 2014, 07:30 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2014, 07:30 WIB
Topolandia, Alternatif Tempat Tinggal di Bawah Tanah
Manuel Barrantes memilih membangun rumah bawah tanah dengan alasan agar terlindungi dari cuaca yang ekstrim. (Foto: Odditycentral)

Liputan6.com, Kosta Rika Umumnya kebanyakan orang memilih untuk membangun rumah di area yang strategis, dekat dengan berbagai fasilitas umum. Namum berbeda dengan Manuel Barrantes, pria asal Kosta Rika yang lebih memilih membangun rumah di bawah tanah.

Seperti yang dilansir dari Odditycentral, Kamis (22/5/2014), Manuel telah menghabiskan waktu selama 10 tahun untuk membangun rumah yang bernama 'Topolandia' ini dengan bantuan sekop dan cangkul saja.

Karena hal tersebutlah maka ia kemudian dijuluki sebagai 'manusia tikus tanah'. Idenya untuk membuat rumah bawah tanah muncul ketika ia bepergian ke berbagai negara sebagai penambang dan melihat banyak orang masih dapat tinggal di dalam gua, terproteksi dari ekstremnya cuaca di luar sana. Seperti layaknya rumah biasa, bangunan pun memiliki kamar mandi, listrik dan juga pencahayaan

Dengan luas 400m2 dengan terowongan-terowongan sedalam 16 meter, rumah bawah tanah ini dibangun dengan struktur yang baik agar mencegahnya roboh disuatu saat nanti. Berkat bangunan ajaibnya ini, Manuel pun mendapatkan banyak wisatawan yang datang untuk melihat-lihat hasil karyanya.

Lebih lanjut, walaupun bangunannya ini terbilang sudah cukup besar, namun ia tidak berencana untuk berhenti menggali. “Kalau bisa aku akan gali sampai negri Cina,” ucap Manuel. (Ars)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya