Liputan6.com, Jakarta Yayasan Bina Museum Indonesia (Museum Indonesia) yang baru saja berdiri pada 1 Agustus 2014, sukses menggelar acara perdananya yaitu week-end@themuseum di Museum Layang Layang, Jakarta Selatan.
Acara tersebut terselenggara dengan maksud untuk menanamkan sense of belonging terhadap museum-museum yang ada di Indonesia. Selain itu, acara ini bertujuan untuk menghadirkan pilihan atau alternatif menghabiskan liburan di akhir pekan dan diharapkan museum dapat menjadi pilihan tujuan kegiatan bagi anak-anak Indonesia agar mereka mengenal warisan budaya Indonesia.
"Kita mengajak masyarakat untuk mempunyai sense of belonging terhadap museum museum kita. Selain itu, mereka juga mempunyai pilihan kegiatan untuk akhir minggu atau liburan," jelas Shanti Persada, ketua Yayasan Bina Museum Indonesia.
Sementara itu pada acara ini digelar tiga kegiatan yang bernuansa Indonesia; membuat dan mewarnai layang-layang untuk anak usia TK dan SD, mewarnai payung Tasikmalaya, mewarnai wayang dan membuat keramik untuk anak remaja.
Layang-layang adalah permainan yang dikenal di seluruh dunia, akan tetapi di Indonesia memiliki ciri tersendiri dari hasil asimiliasi dengan budaya lokal sehingga layang-layang di Indonesia memiliki karakter yang khas. Sebagai contoh, bermain layang layang di masyarakat Kalimantan disebut dengan Badandang yang biasanya dilakukan setelah panen. Dengan layangan yang berukuran lebih dari satu meter, biasanya dilengkapi dengan bunyi-bunyian sebagai tanda keriaan pasca panen raya.
Lebih lanjut, selain menanamkan sense of belonging, Weekend@themuseum juga diadakan dalam rangka untuk memperbaiki kondisi museum, membantu kegiatan operasional dan meningkatkan profesionalisme pelaku dan pengurus museum.
"Adopsi ini kami coba selaraskan dengan kegiatan CSR perusahaan-perusahaan, terutama BUMN. Program ini merupakan upaya kami menjaga dan meningkatkan pelestarian museum-museum di Indonesia,” ucap Shanti belum lama ini.
Point selanjutnya yang tak kalah penting dari diselenggarakannya program Weekend@themuseum adalah sebagai cara untuk merepatriasi barang barang museum Indonesia yang selama ini berada di luar negeri agar kembali ke tanah air Indonesia, tempat selayaknya benda-benda tersebut berada. Ini sekaligus akan menjadi program jangka panjang dari Yayasan Bina Museum Indonesia.
Ketiga point ini tidak hanya upaya dari pihak Yayasan akan tetapi juga melibatkan relawan yang mempunyai visi yang sama dan bersedia meluangkan waktu serta tenaga untuk bekerja membenahi museum di Indonesia. Hingga saat ini tercatat Museum Indonesia sudah mempunyai 10 orang relawan.
Museum Indonesia Sukses Gelar 'Weekend @themuseum'
'Weekend @themuseum' digelar oleh Museum Indonesia untuk menanamkan sense of belonging.
diperbarui 28 Sep 2014, 14:35 WIBDiterbitkan 28 Sep 2014, 14:35 WIB
'Weekend @themuseum' digelar oleh Museum Indonesia untuk menanamkan sense of belonging.
... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
8 Desain Kitchen Set Japandi, Jadi Perpaduan Style Jepang yang Minimalis dan Hangat
Guru di Pedalaman Sulawesi Kritik Program Makan Gratis yang Berimbas Pemangkasan Anggaran Pendidikan
10 Potret Ariel Tatum di IFFR 2025, Tampil Mempesona dengan Busana Karya Desainer Lokal
Duh, Nasib Transportasi Umum Kian Mengkhawatirkan
Penurunan Suku Bunga The Fed Berpotensi Melambat
Memukau di Bournemouth, Dean Huijsen Jadi Rebutan Manchester United dan Real Madrid
Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi Telah Jangkau 28 Sekolah
Periksa Lagi 26 Titik Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku di Awal Pekan Senin 17 Februari 2025
Nikita Mirzani Sebut Lolly Minum Air Keran dan Makan Makanan Bekas Saat Dipacari Vadel Badjideh
Arti Isra Miraj: Perjalanan Suci Nabi Muhammad SAW
Akhirnya WhatsApp Punya Fitur Chat Theme untuk iOS dan Android
Top 3 Islami: Habib Novel Alaydrus Bagikan Sholawat Al-Fatih agar Rezeki Melimpah Berdatangan dari Segala Arah