Liputan6.com, Turki Mozaik berumur dua ribu tahun yang diperkirakan sudah ada sejak zaman Kekaisaran Romawi Timur berhasil ditemukan di Turki belum lama ini.
Seperti yang dilansir dari Boredpanda, Kamis (4/12/2014), mozaik kuno yang berhasil ditemukan di sebuah kota kuno bernama kota Zeugma di provinsi Gaziantep, Turki Selatan merupakan berkat usaha penggalian proyek Zeugma arkeologi yang dipimpin oleh Profesor Kutalmis Gorkay.
Kota Zeugma dahulu dianggap salah satu daerah kekuasaan paling penting dari Kekaisaran Romawi Timur di kota tersebut sering ditemukan 'harta karun' berupa artefak-artefak juga bangunan kuno yang telah berumur 2 - 3 ribu tahun dan masih dalam kondisi sangat baik. Penggalian di Zeugma sendiri dimulai pada tahun 2007 dan berlangsung hingga sekarang.
Berikut tampilannya:
Mozaik Berumur Ribuan Tahun Berhasil Ditemukan di Turki
Mozaik dari zaman Kekaisaran Romawi Timur berhasil ditemukan di Turki.
Diperbarui 04 Des 2014, 15:35 WIBDiterbitkan 04 Des 2014, 15:35 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Profil Joey Pelupessy, Gelandang Keturunan Maluku yang Siap Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia
32 Resep Masakan dari Tahu Putih yang Enak, Sederhana dan Ramah di Kantong
Pengetian dari Kata "Apa", Berikut Contoh Penggunaannya dalam Bahasa Indonesia
Memahami Arti Syiah, Begini Sejarah, Ajaran, dan Perkembangannya
Perbedaan Kencur dan Jahe: Ciri Fisik, Manfaat Kesehatan hingga Penggunaannya
Arti Pisang Pinugel dalam Primbon Jawa, Makna dan Ramalan Weton Jodoh
Sehat dengan Cara Alami, Ini 6 Resep Jamu Daun untuk Atasi Kolesterol dan Asam Urat
Arti Istilah Gaul "Skidipapap", Bentuk Ekspresi Perasaan yang Viral di Media Sosial
Arti MPLS SMA, Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah pada Siswa Baru
5 Kesalahan Terbesar dalam Hubungan yang Sering Dilakukan Wanita di Usia 30-an
Profil AKBP Edy Herwiyanto, Ayah dari Vinanda Prameswati yang Punya Karier Cemerlang di Kepolisian
Napak Tilas ke Bekas TPA Leuwigajah, Lokasi Tragedi Lingkungan Terbesar di Indonesia karena Longsoran Gunung Sampah