Liputan6.com, Yogyakarta Empat galeri seni, satu bangunan rumah dengan atap berbentuk daun pisang, serta bangunan pelengkap lain seperti dua studio dan loket tiket, itulah bangunan-bangunan yang membentuk kompleks Museum Affandi di Jalan Solo, Kota Yogyakarta.
Bagi kalangan pelukis dan seniman pada umumnya, Affandi yang lahir pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1990 ini adalah seorang Maestro Seni Lukis. Dengan gaya khas ekspresionis yang khas, Affandi terkenal bahkan sampai luar negeri. Beberapa pameran tunggal karyanya pernah terselenggara di India, Inggris dan Amerika Serikat.
Baca Juga
Semasa hidupnya, Affandi telah menghasilkan lebih dari 2000 karya lukis. Salah satu yang paling terkenal adalah lukisan yang menggambarkan seorang laki-laki yang berhasil melepaskan rantai yang membelenggu tangannya. Di bawah lukisan tersebut terdapat tulisan "Boeng Ajo Boeng" yang merupakan usulan sastrawan Chairil Anwar.
Advertisement
Karya-karya inilah yang saat ini terpajang rapi di Museum Affandi. Pada museum ini, selain dapat melihat karya Affandi, pengunjung juga dapat melihat alat transportasi yang digunakannya, kamar tempat tidurnya, hingga sebuah sanggar yang sampai saat ini masih eksis dalam mengajarkan seni lukis pada anak-anak.
Total, lebih dari 300 lukisan Affandi yang disimpan di sini. Di luar itu, ada lebih dari 700 lukisan dari pelukis terkenal lain seperti Basuki Abdullah, Hendra dan Fajar Sidik.
Untuk dapat menikmati karya-karya agung dari Affandi, sebagaimana yang tertera dalam laman resminya (affandi.org), pengunjung tinggal merogoh kocek Rp 50 ribu untuk wisatawan asing dan Rp 20 ribu untuk wisatawan lokal. Museum ini sendiri buka setiap hari pukul 9 pagi hingga 4 sore.Â
Pengunjung juga dapat membawa ponsel atau kamera untuk berfoto di dalam Museum. Pengunjung tinggal membayar Rp 10 ribu untuk ponsel dan Rp 20 ribu untuk kamera. Setelah membayar, maka pengunjung bebas memfoto karya Affandi, kecuali dalam posisi close up.Â
Yuk, tunggu apalagi?Â