Coreta Kapoyos, Kisah Tas Etnik dan Paris Hilton

Coreta Kapoyos, Ketua Umum Pernik Nusantara, berbagi kisah tentang usaha tas berbahan kain tardisional yang dikelolanya.

oleh Bio In God Bless diperbarui 05 Mei 2015, 16:35 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2015, 16:35 WIB
Coreta Kapoyos - Coreta Bag 5
Foto: Momo Photograph

Liputan6.com, Jakarta Anggun mengenakan dress bahan tenun Nusa Tenggara Timur, paras Coreta Kapoyos bersinar bangga campur bahagia kala memberi kata sambutan pada penutupan pameran Pesona Ragam Etnik Nusantara (Pernik Nusantara), Minggu, 3 Mei 2015 di Restoran Rarampa, Kebayoran baru. Betapa tidak, pameran yang telah berlangsung sejak Rabu 29 April 2015 itu merupakan debut dari organisasi Pernik Nusantara di mana dirinya merupakan salah satu penggagasnya.

Misi organisasi tersebut adalah memfasilitasi para pengrajin lokal yang belum berkesempatan untuk melakukan pameran. Salah satu jenis produk yang ditampilkan di pameran tersebut adalah kain-kain tradisional. Diakui oleh istri dari Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, Komjen Pol. Putut Eko Bayu Seno itu bahwa ia sendiri senang mengoleksi kain-kain tradisional, terutama batik tulis dan songket.

Kesenangannya itu kini berbuah menjadi satu usaha bidang mode. Saat ini Coreta mengelola 2 label tas, yakni Coreta Bag dan Clo by Coreta Indonesia. “Sejak 3 tahun terakhir saya mulai membuat tas berbahan kain-kain tradisional Indonesia,” ucap Coreta mengawali ceritanya tentang usaha tas tersebut. Diceritakan oleh Ketua Umum Pernik Nusantara ini bahwa pada satu saat ia memberikan tas batik sebagai hadiah kepada istri Duta Besar Amerika Serikat.

Foto: Yoppy Renato

Teman sang istri Dubes sangat suka dengan tas itu. Coreta pun berniat untuk memberinya namun orang itu bersikukuh untuk membelinya. Dari sinilah Coreta kemudian memiliki ide untuk mengkaryakan kegemarannya dengan tas kain tradisional sebagai sebuah usaha. “Sekaligus memperkenalkan kekayaan kain-kain tradisional Indonesia,” jelasnya soal usaha yang dikelolanya.

Foto: Yoppy Renato

Misi budaya yang dijalankan oleh Coreta dalam usaha tas itu diwujudkan dengan mengikuti berbagai pameran, termasuk pameran berskala internasional di luar negeri. Setelah membawa tas-tas berbahan kain tradisional dari labelnya itu ke Doha, Dubai, London, dan New York, ia juga akan membawanya ke Milan. Dari pengalamannya berpameran di mancanegara, Coreta menyadari satu hal yang menurutnya harus segera diubah.

Foto: Yoppy Renato

Saat di Oman, Coreta mendengar seorang pengunjung mempertanyakan mengapa harga barang Indonesia yang dipamerkan tidak lebih murah dari harga barang-barang Eropa. Melihat fenomena seperti ini, peraih penghargaan Sahabat Kartini kategori Tokoh Etnik Nusantara tersebut berpikir bahwa Indonesia harus mengubah citranya dan citra produk-produknya di dunia internasional.

Foto: Momo Photograph

“Dengan menunjukkan bahwa barang-barang Indonesia juga sangat berkualitas, saya yakin produk-produk tersebut bisa dipandang setara dengan hasil karya negeri Eropa ataupun Amerika,” ucapnya. Rasanya tak berlebihan keyakinan Coreta itu. Bahkan selebriti internasional sekelas Paris Hilton – yang tentunya akrab dengan produk-produk premium – menyambut hangat hadiah tas dari Coreta saat keduanya bertemu di Bali awal tahun ini. (bio/ret)

Foto: Momo Photograph

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya