Cerita Farhannisa Dibalik Selempang Finalis Puteri Indonesia

"Someday saya harus ada di panggung Puteri Indonesia,” cerita Farhannisa Suri Maimoon Nasution.

oleh Bio In God Bless diperbarui 11 Mar 2015, 12:35 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2015, 12:35 WIB
Farhannisa Suri Maimoon Nasution - Puteri Sumatera Utara 2014

Liputan6.com, Jakarta "Someday saya harus ada di panggung Puteri Indonesia,” cerita Fanni tentang sosok Artika Sari Devi sebagai Puteri Indonesia 2004 yang ditontonnya saat masih bocah kelas 6 SD di Medan. Saat itu, siaran final Puteri Indonesia ditonton oleh sekelompok anak-anak sehabis les tambahan persiapan Ujian Nasional sembari menunggu dijemput oleh orangtua mereka. Salah satunya adalah Fanni.

Lahir di Medan pada 5 Mei 1992, Fanni yang bernama lengkap Farhannisa Suri Maimoon Nasution berhasil menyandang selempang bertuliskan `Sumatera Utara` ke malam final pemilihan Puteri Indonesia 2015. “It’s like a dream come true, wearing that sash with `Sumatera Utara` written on it. Rasanya campuran antara senang, bangga, dan haru,” ucap Fanni menggambarkan perasaannya berdiri di panggung puncak Puteri Indonesia.

Memang merupakan impian Fanni sejak lama untuk berada di beauty pageant itu, terkhusus sebagai wakil dari daerah asalnya. Sosok Artika Sari Devi yang dilihatnya sebagai perempuan cantik dan cerdas dalam pemilihan Puteri Indonesia kala itu begitu menginspirasi Fanni hingga ia berkeinginan kuat untuk mengikuti ajang tersebut. Momen keseharian saat menunggu jemputan sepulang les menjadi titik penting yang membentuk salah satu visi dalam hidup dara yang kini berprofesi sebagai presenter jurnalistik di Liputan6.com.

Semenjak saat itu, setiap tahunnya Fanni tak pernah absen menonton final pemilihan Puteri Indonesia. Mulai masa SMA, Fanni kemudian mencari tahu berbagai hal soal hal-hal yang diperlukan untuk mengikuti kontes kecantikan itu. “Saat kelas 3 SMA, saya mulai mencari informasi tentang pemilihan Puteri Indonesia secara lebih intensif. Waktu itu saya browsing tentang persyaratan, cara pendaftaran, waktu pendaftaran, dan lain sebagainya,” cerita Fanni saat diwawancara Liputan.com pada Selasa (10/3/2015).

Kontes Puteri Sumatera Utara adalah kancah yang harus diarunginya sebelum mencapai pemilihan Puteri Indonesia. Setelah resmi terdaftar dalam ajang Puteri Sumatera Utara, Fanni melakukan pengembangan diri di berbagai bidang sebagai persiapan. Beberapa di antaranya adalah public speaking, modeling – Fanni juga sempat bekerja freelance sebagai model dan berjalan di fashion show beberapa desainer – dan perisapan fisik dengan berolahraga secara rutin.

Di kontes tingkat propinsi itu ada sebanyak 78 peserta. Diutarakan oleh Fanni bahwa kompetisi itu berlangsung ketat. Tiap peserta hadir dengan persiapan yang matang. Long story short, kemenangan Fanni di kontes Puteri Sumatera Utara 2014 yang diisi dengan kegiatan promosi pariwisata dan kegiatan sosial akhirnya menghantarkan ia pada 11 Februari 2015, hari pertama karantina pemilihan Puteri Indonesia 2015. Lembaran baru kisah petualangan si Puteri Sumatera Utara 2014 dimulai hari itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya