Liputan6.com, Jakarta  Vienna, ibukota Austria ini sepertinya jarang terpikirkan sebagai tempat wisata. Kota ini tidak seperti Paris, Amsterdam, atau kota-kota Eropa lainnya.
Adalah seorang wanita berusia akhir 30-an terlihat sedang menyeruput Aperol Spritz di sebuah bar. "Dulu saya lebih sering menghabiskan waktu di Berlin atau New York yang penuh enerji. Vienna membuat saya merasa tua. Namun saya kembali dan kota ini sudah berubah. Kota ini seksi," ujarnya.
Seperti dilansir oleh telegraph.co.uk, Kamis (26/3/2015), galeri seni kontemporer dan klasik, gencarnya proyek renovasi hotel, dan berbagai restoran bintang lima memberi nuansa baru bagi Vienna. Kota ini menjadi terlihat muda dan menawan oleh keberadaan gedung-gedung serta rooftop bar yang semakin banyak bermunculan.
Advertisement
Banyak turis yang berdatangan, mulai dari kaum miliarder sampai dengan desainer-desainer muda. Mereka bisa memilih tempat tujuan sesuai selera. Jika Anda berkunjung ke Vienna, Anda bisa pergi ke Hofburf Imperial Palace dan mengunjungi Mozart's Figarohaus pada malam harinya. Esok harinya, Anda bisa menikmati kuliner Filippou, yang memiliki desain interior apik dan minimalis, dengan menyantap masakan unik seperti parfait hati bebek dengan beetroot. Sesudahnya, Anda bisa mengunjungi kedai kopi Vienna yang dinobatkan sebagai "Intangible Cultural Heritage" oleh Unesco. Kunjungan ke museum pun tidak akan terasa membosankan. Salah satunya, pergilah ke Kunsthistorisches Museum yang kerap menampilkan pameran seni abad pertengahan. Karya-karya seni yang direstorasi dengan sungguh-sungguh membuat Anda bisa melihat bahwa abad-abad lalu lebih berwarna dari yang Anda kira.
Malamnya, Anda bisa menikmati dunia malam di Haus der Musik yang menggabungkan konsep musik dansa dan klasik. Esok paginya, Anda bisa menyewa sepeda yang merupakan alat transportasi penduduk Vienna dan mengunjungi NaschMarkt dan membeli makanan tradisional Vienna untuk sarapan atau piknik. Kemudian di siang hari, Anda juga bisa berkunjung di Spanische Hofreitschule yang merupakan sekolah mengendara kuda paling populer di dunia. Di sana, Anda seolah diajak untuk menonton pertunjukan tari. Kuda-kuda tersebut dilatih dengan sempurna sehingga gerakannya terlihat lincah seirama dengan para pengendaranya yang handal. (Ndy/Ret)
Interior Cafe Pruckel yang tetap mempertahankan gaya 50-an
Motto am Fluss, kafe modernist rooftop
Potret diri Egon Schiele di Leopold Museum
Kuda Lipizzaner di sekolah berkuda Spanyol
Â