Â
Liputan6.com, Solo Sebanyak 3.000 penari meramaikan perayaan World Dance Day di Kota Solo, Rabu, 29 April 2015. Hari Tari Dunia ini juga diiisi dengan sebuah tarian yang dibawakan oleh 4 orang penari selama 24 jam non-stop.
Â
Soemaryatmi, Ketua Panitia menjelaskan tema World Dance Day 2015 adalah 'Tari: Nafas dan Kehidupan'. Melalui tema ini, penyelenggara mengharapkan bahwa perhelatan Solo 24 Jam Menari betul-betul menjadi nafas yang menggerakan seluruh segmen kehidupan budaya. "Ajang Solo 24 Jam Menari diisi dengan 164 repertoires dari 140 kelompok tari," ujarnya kepada awak media.
Â
Dijelaskannya, Solo 24 Jam Menari ini menghadirkan pertunjukan tari 24 jam, penari menari 24 jam, seminar tari, gelar empu tari, dan orasi. Solo 24 Jam Menari dipusatkan di ISI Surakarta.Â
Â
"Panggung pertunjukan menari juga akan disebar di beberapa lokasi, seperti di Solo Grand Mall, Solo Square, SMK Negeri 8, Paragon Mall, dan Jalan Jendral Sudirman. Pentas di Jalan Jendral Sudirman diisi dengan tari kolosal," jelasnya.Â
Â
Â
Diungkapkannya, gelaran ini didukung oleh perwakilan dari puluhan daerah di wilayah Sabang sampai Merauke. Selain itu juga diramaikan dengan peserta dari luar negeri. "Peserta dari luar negeri berasal dari negara Brunei Darussalam, Kamobdja, Beladan, Hungaria, Krosia, Viji, Azarbaizan, Kaledonia Baru, Kiribati dan Myanmar," ungkapnya.Â
Â
Sementara itu, Menari 24 Jam diikuti oleh 4 peserta dari 4 wilayah, yaitu Anggono Kusumo dari Solo, Stefanus Adi Prastiwa dari Lubuk Linggau, Alfianto dari Bandung, dan Abdurachem Jati. "24 Jam Menari dimulai pada hari Selasa, 28 April pukul 06.00 WIB dan berakhir pada Rabu, 29 April pukul 06.00 WIB," jelasnya
Â
Solo 24 Jam Menari juga memberikan gelar empu tari. Pada kesempatn ini, pihak penyelenggara mengundang maestro tari Surakarta yakni Mulyani, Sasmintomardoro dari Jogjakarta, Suwitri dari Tegal, Bulntresna Djelanjtik dari Jakarta, dan Jam Malibela dari Papua Daray," ujarnya. (Reza Kuncoro/ret)
Â
Â