Liputan6.com, Jakarta Nepal meminta Ahli Gunung Internasional untuk kembali menilai keamanan Gunung Everest dan seluruh jalur pendakiannya. Hal ini dilakukan guna meyakinkan para turis berkunjung kembali ke Nepal setelah musibah gempa bumi yang meluluhlantakkan negri yang indah ini.
Gempa yang terjadi dua kali pada tanggal 25 April dan 12 Mei 2015 yang lalu menelan korban hampir 9 ribu jiwa. Gempa ini juga memicu gunung-gunung disekitarnya mengalami longsor dan menewaskan banyak pendaki dan pemandu wisata.
Setelah musibah ini terjadi banyak turis dan pengunjung yang berpindah, memilih lokasi pegunungan Himalaya lain untuk menjadi destinasi wisata alam. Akibatnya Nepal kehilangan pengunjung wisatanya secara drastis. Hal ini sangat mempengaruhi perekonomian dan pariwisata Negara ini.
Kini musibah telah berlalu, upaya mengembalikan keyakinan turis berkunjung ke Nepal terus dilakukan. Dilansir dari torontosun.com pada Selasa (16/6/2015), ahli Geologi dari Eropa, Jepang, dan Singapura telah sepakat untuk membantu melakukan penelitian terhadap trek pendakian yang ada di Nepal. Fokus utama uji coba keamanan treking ini berada di daerah Annapurna dan Everest.
Advertisement
Kembalinya wisatawan ke Nepal merupakan salah satu cara memulihkan perekonomian sekaligus memulihkan kondisi psikologis warga Nepal setelah musibah tersebut. Saat ini masyarakat Nepal bersama-sama memperbaiki akses pariwisata. Nepal merupakan salah satu negara yang sangat bergantung pada sektor pariwisata untuk mata pencaharian warganya.
(mit/bio)