Aturan Tak Tertulis Saat Makan Berbuka Puasa

Jangan pernah langsung makan besar saat bedug belum berhenti berbunyi. Mengapa?

oleh Indy Keningar diperbarui 05 Jul 2015, 15:04 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2015, 15:04 WIB
Aturan Tak Tertulis Makan Saat Berbuka
Jangan pernah langsung makan besar saat bedug belum berhenti berbunyi. Mengapa?

Liputan6.com, Jakarta Buka puasa bisa menjadi `jebakan` makan bila Anda kalap dalam menghadapinya. Seharian menahan lapar terkadang membuat Anda ingin makan semua yang ada di depan mata saat berbuka.

Dampaknya pun perut anda ‘kaget’ dan terjadi masalah seperti sakit perut atau rasa yang sering dikenal dengan kata ‘begah’. Perut ada dalam keadaan lebih sensitif setelah menahan lapar 13 jam lebih.

Oleh karena itu, Anda tidak boleh sembarang makan. Ada aturan tidak tertulis mengenai makan yang bijak dalam berbuka puasa. Simak ulasan dari food.ndtv.com berikut!

Jangan campurkan buah dengan makanan berbuka

Sebaiknya, makan buah yang telah diolah sebagai takjil atau jika ingin memakannya utuh, tunggu beberapa saat setelah makan. Makan buah langsung setelah makan besar akan mencampur fruktosa buah dengan mineral, lemak, dan protein. Dampaknya, bisa mengganggu pencernaan.

Jangan gabungkan keju dengan kacang, daging, atau protein lain

Jenis protein yang ada dalam keju berbeda dengan yang ada di daging. Tubuh hanya mampu menyerap satu jenis protein di satu waktu. Jika dikonsumsi bersamaan, akan ada komplikasi di sistem pencernaan.

Hindari mengkombinasikan jeruk dengan makanan bahan dasar susu

Asam pada jeruk menghasilkan dadih, yang bukan ide bagus untuk lambung Anda.

Terakhir namun tidak kalah penting, santai saja

Jangan makan cepat-cepat. Jika menerima banyak makanan secara tiba-tiba, pencernaan akan bermasalah. Mulailah berbuka puasa dengan buah di takjil dengan kadar secukupnya. Beri jarak antara makan takjil ke makan makanan utama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya