Liputan6.com, Jakarta Para ilmuwan meyakini, lebih dari 90% langit di dunia saat ini telah tercemar polusi, itu berarti manusia telah kehilangan keindahan langit malam. Hal ini juga berdampak pada kesehatan pada tanaman, hewan, dan manusia, dan tentu saja kerugian untuk kehilangan keindahan alam langit malam, seperti salah satunya adalah kesulitan melihat rasi bintang dengan mata telanjang.
Menurut sebuah studi yang baru diterbitkan jurnal Park Science, taman nasional, terutama yang letaknya jauh dari perkotaan, merupakan satu-satunya tempat untuk bisa melihat keindahan bintang-bintang di malam hari.
Robert Manning, seorang peneliti dari University of Vermont dalam penelitiannya mengungkapkan, hanya ada satu-sepertiga orang Amerika yang masih bisa melihat Bima Sakti dari rumah mereka saat ini. Bagi Manning, sangat penting bisa melihat pemandangan langit, dan taman nasional masih memberikan kesempatan besar untuk itu.
Advertisement
“Ada kesadaran yang tumbuh di AS tentang hilangnya langit alami saat malam, ini semacam menjadi paradoks. Masyarakat mulai mencari saat semuanya mulai menghilang,” ujar Manning, seperti dikutip Huffingtonpost, Rabu (9/9/2015).
Namun sekarang apa yang harus dilakukan? Studi menemukan polusi cahaya yang banyak terjadi di kota-kota besar. Banyak lampu-lampu dari gedung menjulang justru menghadap langit, dan memberikan efek pada pemandangan langit yang makin memudar. Untuk mengurangi kegelapan di langit, masyarakat perlu mengurangi polusi cahaya di malam hari. (Ibo)