Liputan6.com, Jakarta Video animasi yang mengisahkan pernik-pernik perjuangan dalam mengatasi rintangan dan kendala terbentuk kepengurusan Dewan Kesenian Lampung akan ditayangkan sebagai pamungkas acara memeriahkan gelar akbar Pelangi Seni Budaya Lampung di Lapangan Korpri Telukbetung, Bandarlampung, Sabtu (19/12).
Sutradara video mapping itu, Budi S. Saputra, di Bandarlampung, Kamis, mengatakan bahwa lewat media video/film animasi tersebut akan menuturkan kisah seputar terbentuk kepengurusan Dewan Kesenian Lampung (DKL) sekaligus harapan dan masa depan kehidupan kesenian di Lampung.
"Saksikan saja pertunjukan Video 3 D Mapping yang akan kami putar. Ini sebuah persembahan seni video yang menarik dan spektakuler," kata Budi yang juga menjadi animator dalam pertunjukan ini.
Advertisement
Dewan Kesenian Lampung berupaya menggairahkan kembali kehidupan kesenian di Lampung dengan menggelar serangkaian pentas seni di ruang-ruang publik di akhir tahun ini.
Ketua Harian DKL Drs. Heri Suliyanto mengatakan bahwa kegiatan roadshow itu telah diawali dengan menggelar acara Anjau Silau yang diusung Komite Seni Tradisi DKL bersama komunitas Ragom Budaya Lampung (RBL) di Studio 2 RRI Bandarlampung, beberapa waktu lalu.
Heri yang juga Kepala Dinas Pendidikan Lampung itu memaparkan, Anjau Silau merupakan tradisi ulun lappung dalam menjalin silaturahmi dengan datang bertandang untuk saling mengunjungi kerabat atau sahabat.
Kemudian, roadshow dilanjutkan Komite Musik dengan Pentas Musik Kreatif di Taman Santap, Jalan Wolter Monginsidi Telukbetung, Sabtu (12/12), Komite Tari menggelar Parade Tari Lampung di Simpang Tiga, Balai Kota Lungsir, Telukbetung, Sabtu (12/12), Komite Seni Rupa menggelar Body Painting di Halaman Parkir Gedung Kesenian DKL, PKOR Way Halim Bandarlampung, Minggu (13/12), Komite Sastra mengadakan Baca Puisi Kreatif di Halaman Parkir Mal Kartini Tanjungkarang, Selasa(14/12).
Lalu, Komite Film menggelar Workshop Film di Ruang Studio Visual Perpustakaan dan Dokumentasi Provinsi Telukbetung, Sabtu (12/12), dan Workshop Teater di IAIN Raden Intan Bandarlampung, Rabu hingga Kamis (16--17/12).
Ketua Umum DKL Aprilani Yustin Ficardo mengatakan bahwa program roadshow merupakan upaya mendekatkan kesenian kepada masyarakat, sehingga pentas itu digelar di ruang-ruang publik yang tersebar di Bandarlampung.
"Ini merupakan upaya perubahan pendekatan berkesenian. Untuk itulah roadshow ini mengusung narasi perubahan dengan puncak acara gelaran pentas Pelangi Seni Budaya Budaya," kata Aprilani yang juga istri Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo.
Menurut dia, kegiatan tersebut diniatkan untuk menyasar langsung masyarakat dan juga kantong-kantong budaya yang ada, termasuk di kampus, agar seni tak terkesan ekslusif.
"Langkah ini juga sesuai dengan tujuan dan keberadaan DKL sebagai katalisator dalam upaya melibatkan masyarakat dalam membangun kesenian di Lampung," kata Aprilani.
Ketua Pelaksana Pentas Pelangi Seni Budaya Lampung M. Hari Jayaningrat mengatakan bahwa puncak acara akan digelar di Lapangan Korpri Telukbetung, Bandarlampung, Sabtu (19/12).
"Pentas ini akan menggelar ragam seni Lampung yang berwarna-warni. Untuk itulah acara ini kami beri tajuk Pelangi Seni Budaya Lampung," kata Hari lagi.
Dalam puncak acara Pelangi Seni Budaya Lampung itu, akan digelar rangkaian pementasan yang menggambarkan keragaman budaya Lampung yang khas.
Acara yang akan dihadiri dan dibuka oleh Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo ini juga akan disampaikan pidato Anjau Silau (Silaturahmi) Kebudayaan oleh Brigjen Drs Edward Syah Pernong yang juga Kapolda Lampung.
"Gubernur akan membuka acara dengan menorehkan cat di atas kanvas yang kemudian dilanjutkan oleh para pelukis-pelukis Lampung," ujar Hari.
Kemudian, dilanjutkan dengan pembacaan puisi, pentas Hanggamku Dilem Sanak Heny, Sanak Aruk, Musik Kolaborasi, Rampak Negeri, Kanvas Dance, dan video mapping.
"Mudah-mudahan gelaran Pelangi Seni Budaya Lampung ini bisa menjadi penanda bangkitnya kesenian Lampung," katanya lagi.
Berkaitan perhelatan akhir tahun DKL itu, Ketua Komite Film DKL Firdaus "Buyung" Rusmil mengatakan bahwa untuk menggairahkan dan meningkatkan dunia perfilman di Lampung, pihaknya juga telah menggelar lokakarya untuk filmmaker di kalangan mahasiswa dan pelajar.
"Kami mencoba mengakomodasi para mahasiswa dan pelajar Lampung yang sedang gandrung memproduksi film pendek. Untuk itulah kami gelar bengkel kerja atau 'workshop'," ujar Buyung pula.
Pelaksana kegiatan itu, Budi S. Saputra, mengatakan bahwa lokakarya dilaksanakan di Ruang Studio Visual Perpustakaan dan Dokumentasi Provinsi Lampung, Telukbetung, Sabtu (12/12) lalu.
Materi lokakarya berupa konsep ide, teknis praproduksi, dan produksi film pendek itu disampaikan oleh seniman dan praktisi film Lampung, antara lain Hermansyah G.A., Dede S. Wijaya, Budi S. Saputra, dan Firdaus Rusmil.
Pesertanya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung, pelajar SMKN 5 Bandarlampung, SMAN 9 Bandarlampung, dan Komunitas Film Lampung.
Budi menambahkan bahwsa tujuan lokakarya itu agar filmmaker di Lampung bisa memproduksi karya film yang lebih baik.
"Kami berharap setelah mengikuti 'workshop' mereka bisa memahami teknis pembuatan film pendek," ujar Budi yang juga praktisi film itu pula.