Liputan6.com, Jakarta Ternyata, ada yang lebih penting daripada uang. Berhubungan seks adalah jawabannya. Seks membuat orang lebih bahagia daripada uang.
Penelitian dari ekonom Darthmouth College, David Blachflower dan ekonom Andrew J Oswald, seperti yang dirilis dari www.NBER.com (National Bureau of Economic Research) pada Jumat (14/10/2016), banyak uang belum tentu membuat kehidupan seks Anda lebih baik.Â
Baca Juga
Penelitian terhadap 220 pria menemukan, pria yang memiliki tekanan darah normal melakukan hubungan seks 25% lebih sering daripada pria yang mengidap tekanan darah tinggi. Pria dengan tekanan darah normal memiliki lebih banyak testosteron. Artinya ketika terangsang aliran darah akan mengalir lebih lancar ke penis dan menghasilkan ereksi lebih keras.Â
Advertisement
Punya uang banyak tidak berarti kita punya kehidupan seks yang lebih sering. Penelitian yang dilakukan dua ekonom Inggris dari Darthmout College dan University of Warwick, mengatakan bahwa kualitas seks mempengaruhi tingkat kebahagiaan seseorang. Dalam papernya yang berjudul Money, Sex, and Happiness: An Empirical Study, kedua ekonom itu, David Blachflower dan Andrew J Oswald, men-survei sejumlah 16.000 responden, mereka mengatakan, meningkatnya jumlah kuantitas hubungan seks dari sekali dalam sebulan menjadi sekali dalam seminggu itu setara dengan kesenangan yang didapat oleh seseorang ketika ia mendapatkan kenaikan gaji sebesar 50 ribu dolar AS. "Kita menemukan bukti bahwa uang memang memberikan kesenangan, namun tidak seperti apa yang dibayangkan oleh para ekonom. Ada hal-hal di luar uang yang juga berperan penting," ungkap David.
Secara umum, mereka menyimpulkan, orang yang paling bahagia adalah orang yang kuantitas dan kualitas seksnya lebih baik. Orang yang menganggap dirinya bahagia biasanya cenderung punya aktivitas seksual yang kaya. Berbeda dengan orang yang depresi, punya kehidupan seks yang lebih sedikit. Mereka yang kehidupan pernikahannya lebih sehat, kebahagiaannya setara dengan mendapatkan tambahan pendapatan sebesar 100.000 dolar AS atau sekitar 1.3 miliar rupiah dalam setahun. Sedangkan, mereka yang bercerai, ibarat berkurang pendapatannya hingga 66.000 dolar AS atau sekitar 800 juta rupiah.