Liputan6.com, Jakarta Rasa cinta dapat diberikan dengan cara apa saja, salah satunya mengabadikan sosok yang dicintai dalam lukisan. Ternyata hal ini terjadi pada salah satu seniman yang menyelenggarakan pameran tunggalnya di Pullman Jakarta Central Park, pada Kamis, (18/5/2017).
Tjutju Widjaja, merupakan seniman asal Bandung yang memiliki banyak inspirasi melukis dari cucunya. Hal ini sejalan dengan berbagai pengalaman yang membuat Tjutju, yang mempertunjukkan 14 karya dari tahun 2010 hingga 2017, memutuskan untuk mengangkat tema anak dalam karyanya. Salah satunya adalah kebiasaan orang tua yang gemar menitipkan anaknya pada saudara atau orang lain.
Baca Juga
Rocky Gerung Tantang Fadli Zon Datang ke Komunitas Seni untuk Perdebatkan Lukisan Yos Suprapto yang Batal Dipamerkan
Yos Suprapto Turunkan Semua Lukisannya di Galeri Nasional, Tak Merasa Rugi Pameran Dibatalkan
7 Fakta Terkait Batalnya Pameran Lukisan Karya Seniman Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia
Tjutju tidak menyalahkan hal itu terjadi, karena orang tua memang sibuk mengejar kariernya. Namun ketidak pedulian ini dapat membuat psikis anak terganggu oleh lingkungan luar yang sama sekali berbeda dengan di rumah. Sehingga potensi kekerasan pada anak makin meningkat.
Advertisement
“Kejadiannya, orang tua menitipkan anak pada saudaranya tentu dengan perasaan aman. Namun orang tua ini tidak tahu bahwa anak mereka dibawa pacaran dan dititipkan ke kumpulan pemulung yang ada di sekitar kediaman mereka,” ujar Tjutju.
Akhirnya sang ibu yang pulang kerja menemukan anaknya tanpa pengawasan di jalanan, dan menjemputnya pulang untuk dibawa kembali ke rumah. Tjutju menekankan, kejadian ini bisa saja terjadi kepada anak-anak yang ada di rumah atau di sekitar kita. Tentunya rasa cinta orang tua juga harus diberikan kepada anak-anak dengan cara yang tepat.
Pada lukisan lain pula, Tjutju memberikan berbagai gambaran antara gawai dan buku yang menjadi dua benda bertolak belakang untuk belajar. Ditambah pula inspirasi dari cucunya yang menyukai monster dan robot, sehingga menghasilkan lukisan yang berjudul “The Battle”. Berbagai lukisan akhirnya menunjukkan rasa cinta Tjutju kepada anak-anak yang harus hidup lebih baik dari orang tuanya.
“Apa yang ada dalam lukisan diperkuat dengan apa yang anak alami, termasuk apa yang sedang mereka sukai. Semua saya dapatkan dari cucu saya,” ungkap Tjutju.