Liputan6.com, Jakarta Bila Indonesia baru membuat LRT dengan menggunakan konstruksi rel besi, lain lagi dengan inovasi yang dilakukan oleh Tiongkok. Mereka mengganti rel besi, dengan garis putih yang biasa digunakan sebagai pembatas media di jalan raya. Bagaimana bisa? Inilah inovasi terbaru seperti yang dirilis oleh boredpanda.com, Sabtu (10/6/2017).
Mereka menyebut desain baru ini sebagai teknologi ART, atau Autonomus Rail Rapid Transit yang menggabungkan antara bus, tram, dan kereta dalam satu moda transportasi. Bus yang memiliki bentuk seperti LRT ini memiliki panjang hingga 30 meter, tanpa memiliki pengemudi. Nantinya bus ini juga menggunaka baterai sebagai sumber tenaga, dan mampu berjalan 40 kilometer hingga baterai habis.
Baca Juga
Lalu bagaimana dengan rel besi? Karena transportasi ini merupakan sebuah bus semi LRT, nantinya rel akan diganti dengan garis khusus yang dibuat menyerupai rel. Selagi ART berjalan, sensor akan mendeteksi rel virtual ini sehingga tetap dalam jalurnya.
Advertisement
Tidak hanya itu, panjang kereta yang dapat menampung 100 orang dalam satu gerbong ini, dapat dimodifikasi sesuai dengan kepadatan penumpang. Sehingga dapat membawa penumpang lebih nyaman, dan tetap selamat dengan teknologi terbaru ini.
Tentunya teknologi ini dapat membantu daerah yang tidak mampu membuat jalur kereta metro atau LRT, sehingga tetap dapat merasakan transportasi yang aman dan nyaman. Nantinya kereta ART ini akan beroperasi dengan rute sepanjang 6.5 kilometer di Kota Zhuzhou, Tiongkok, di awal tahun 2017.