Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa orang yang terlahir dengan karakter mood swing. Saat ini dia bisa merasa senang, sejam kemudian dia akan marah. Jika Anda memiliki pasangan yang moody, tentu akan sangat melelahkan.
Perlu trik dan cara khusus untuk mengatasi pasangan yang moody. Dilansir dari Boldsky pada Kamis (19/4/2018), ada empat cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi pasangan yang moody. Penasaran?
1. Pahami alasan pasangan yang moody
Perubahan suasana hati yang drastis dapat menyebabkan depresi. Hal ini juga akan berdampak pada hubungan Anda. Anda harus pahami alasan mengapa pasangan menjadi sosok yang moody. Bisa jadi karena dia depresi, memiliki kecemasan berlebihan, atau justru memang memiliki gangguan kepribadian sehingga membutuhkan penanganan profesional.
2. Pastikan Anda bukan alasan pasangan menjadi moody
Bisa jadi, pasangan moody karena sifat dan perilaku Anda. Ada baiknya untuk mengevaluasi diri. Terkadang apa yang Anda katakan padanya justru menyakitinya secara mental. Namun Anda tidak sadar.
3. Pahami pertengkaran Anda
Terkadang sikap pasangan yang moody adalah bentuk dari mencari perhatian. Jika pasangan hanya berusaha mencari perhatian, Anda harus tanyakan apa yang dia inginkan. Jika apa yang diinginkan pasangan adalah sesuatu yang mengkhawatirkan, tidak salahnya jika Anda memberikan perhatian lebih padanya.
Advertisement
4. Pahami jarak dalam hubungan
Setiap hubungan memiliki batas untuk menentukan jarak. Seberapa jauh Anda bisa pergi tanpa kesulitan dalam hubungan. Anda dan pasangan harus tahu batasan masing-masing. Sehingga ketika pasangan sudah mulai moody, Anda bisa mengatasinya dengan lebih tenang tanpa perlu marah.
5. Tentukan situasi
Jika Anda memiliki pasangan yang moody begitu parah, Anda pun harus tentukan pilihan. Bersedia menghadapi pasangan yang moody atau tidak. Butuh komitmen yang kuat jika Anda bersedia menghadapi tekanan dengan memiliki pasangan yang moody. Namun jika tidak, lebih baik tinggalkan sekarang.
6. Tunggu pasangan sembuhkan diri sendiri
Orang yang moody mungkin sedang menghadapi masa sulit dalam hidupnya. Mungkin dia kelelahan bekerja, sedang sakit, sedang mengkhawatirkan sesuatu, atau sedang tidak bahagia. Jika akar masalahnya sudah teratasi, sifat moody ini akan berkurang dengan sendirinya. Pasangan hanya butuh didukung dan didengarkan.