2 Sifat Istri Ciri Calon Penghuni Neraka Menurut Buya Yahya, Naudzubillah

Liputan6.com, Jakarta - Setiap muslim tentu mendambakan surga sebagai tempat kembali yang abadi. Namun, dalam hadis disebutkan bahwa ada golongan yang justru lebih banyak masuk neraka, salah satunya adalah wanita yang memiliki sifat tertentu.

KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, Pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, menjelaskan bahwa ada dua ciri yang menjadi tanda seorang wanita bisa menjadi penghuni neraka jika tidak segera bertobat.

“Nabi menyebutkan perempuan banyak masuk neraka. Cirinya kayak apa? Semoga bukan seperti Anda yang salihah ya. Enggak dong. Kalau Anda punya ciri seperti ini, segera tobat,” ujar Buya Yahya dalam sebuah kajian yang dinukil dari kanal YouTube @buyayahyaofficial.

Dua ciri yang dimaksud adalah suka mengeluh dan kurang bersyukur kepada suami. Dua sifat ini terlihat sepele, tetapi dampaknya sangat besar, baik dalam kehidupan rumah tangga maupun dalam pandangan agama.

Wanita yang suka mengeluh cenderung sulit merasa cukup. Apa pun yang dilakukan suaminya terasa selalu kurang. Padahal, Islam mengajarkan untuk selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah.

Kurang bersyukur kepada suami juga menjadi penyebab utama rusaknya keharmonisan rumah tangga. Suami yang telah berusaha dengan sekuat tenaga terkadang merasa tidak dihargai jika istrinya terus-menerus mengeluh dan tidak berterima kasih.

“Lah kalau model begini, ahli neraka dia. Suaminya ahli neraka, repot ini orang. Naudzubillah. Anda ahli surga semuanya, suami lembut penuh kasih dan istrinya pun ternyata mudah berterima kasih dan tidak mudah mengeluh. Semoga indah semuanya,” lanjut Buya Yahya.

Simak Video Pilihan Ini:

Hadis yang menjelaskan tentang hal ini datang dari Rasulullah yang pernah menyebutkan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah wanita karena sering mengingkari kebaikan suaminya.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda:

يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ، تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ الِاسْتِغْفَارَ فَإِنِّي رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ

"Wahai para wanita, bersedekahlah dan perbanyak istighfar, karena aku melihat kalian lebih banyak menjadi penghuni neraka." (HR. Muslim)

Ketika para sahabat bertanya mengapa demikian, Rasulullah menjawab bahwa salah satu penyebabnya adalah sering mengingkari kebaikan suami.

Islam sangat menekankan pentingnya sikap syukur dalam kehidupan rumah tangga. Wanita yang pandai bersyukur akan lebih mudah merasakan kebahagiaan dan membuat rumah tangganya semakin harmonis.

Sebaliknya, jika seorang istri terus-menerus mengeluh dan tidak menghargai usaha suaminya, maka hal itu bisa menjadi pemicu ketidakharmonisan dan bahkan menjauhkan keberkahan dalam rumah tangga.

Buya Yahya mengingatkan bahwa rumah tangga yang penuh dengan rasa syukur dan saling menghargai akan lebih mudah mendapatkan ketenangan dan keberkahan.

Sebagai seorang istri, belajar untuk menerima keadaan dengan hati yang lapang dan mengapresiasi usaha suami adalah salah satu bentuk ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah.

Banyak rumah tangga yang hancur bukan karena masalah besar, tetapi karena kebiasaan kecil seperti mengeluh dan tidak menghargai pasangan.

Sikap bersyukur bukan hanya membawa keberkahan dalam rumah tangga, tetapi juga menjadi jalan menuju surga. Allah berjanji akan menambah nikmat bagi siapa saja yang pandai bersyukur.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

"Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS. Ibrahim: 7)

Bersyukur kepada suami tidak hanya dalam bentuk ucapan, tetapi juga dalam tindakan. Menghargai, mendukung, dan mendoakan suami adalah wujud nyata dari rasa syukur.

Dengan memperbaiki diri dan menjauhi sifat suka mengeluh serta kurang bersyukur, seorang wanita bisa menghindari sifat yang dapat menjerumuskan ke dalam neraka.

Semoga setiap muslimah dapat menjadi istri yang penuh rasa syukur, menjauhi sifat suka mengeluh, dan selalu berusaha menjadi penghuni surga yang diridhai Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul