Kemenpar Hargai Travel Advice 7 Negara Terkait Bom Surabaya

Kementerian Pariwisata RI menganggap Travel Advice merupakan kewajiban suatu negara untuk lindungi warganya yang berada di negara lain.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 14 Mei 2018, 12:54 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 12:54 WIB
Jawara GFNY: Lombok Destinasi Sport Tourism Kelas Dunia
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat atas sukses Ajang Grand Fondo New York Indonesia 2017 di Lombok.

Liputan6.com, Jakarta Terkait serentetan peristiwa ledakan yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo dalam kurun waktu dua hari belakangan, Kementerian Pariwisata terus melakukan pemantauan serta terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan ekosistem pariwisata dalam keadaan kondusif.

Guntur Sakti, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata melalui surat edaran resmi yang diterima Liputan6.com, Senin (14/5/2018) mengatakan, Tim Manajemen Krisis Kepariwisataan terus melakukan pemantauan kesiapan aksesibilitas, amenitas, dan atraksi wisata di Jawa Timur dan Surabaya agar tetap berjalan normal.

 

Travel Advice

“Kemenpar menghargai Travel Advice yang dikeluarkan beberapa negara (Inggris, Australia, Amerika, Tiongkok, Hong Kong, Singapura, dan Irlandia), dan memandang hal itu sebagai sebuah kewajiban untuk melindungi warganya yang berada di negara lain, bukan sebagai larangan berkunjung atau Travel Warning,” ungkap Guntur dalam keterangannya.

Sebagai informasi, pemerintah Indonesia juga pernah mengeluarkan Travel Advice untuk warga negara Indonesia di Prancis ketika terjadi serangan teror Charlie Hebdo pada 2015 silam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya