Demi Kalahkan Malaysia, Kemenpar Luncurkan Program IMTI 2018

Demi menjadi destinasi wisata halal terbaik dunia 2019, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meluncurkan program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2018.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 06 Jun 2018, 10:02 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2018, 10:02 WIB
Masjid Raya Baiturrahman
Foto: Ahmad Ibo/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta Data Global Muslim Travel Index (GMTI) menunjukkan, tahun 2000 terdapat 25 juta wisatawan muslim di seluruh dunia, yang angkanya terus meningkat menjadi 131 juta wisatawan pada 2018, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 220 juta wisatawan pada 2020. Hal yang ini yang kemudian mendorong Kementerian Pariwisata untuk lebih serius menggarap pasar pariwisata halal.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata baru saja meluncurkan program Indonesia Travel Muslim Index (IMTI) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Selasa (5/6/2018).

 

Ambisi Mengalahkan Malaysia

Gili Trawangan
Kini Gili Trawangan dapat diakses dari Bali menggunakan fast boat.

Peluncuran program ini dimaksudkan untuk menentukan peringkat beragam destinasi wisata halal Indonesia yang paling ramah terdahap wisatawan muslim dengan berbagai kriteria yang sudah ditetapkan.

Terkait hal ini, Rianto Sofyan, Ketua Bidang percepatan Wisata Halal mengatakan, Indonesia punya banyak potensi destinasi wisata yang ramah wisatawan muslim, namun saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Agar Indonesia bisa bersaing di kancah global sebagai destinasi wisata halal dunia, yang perlu dilakukan menurut Rianto adalah mengembangkan wisata-wisata yang bernuansa unik experience, salah satunya adalah lokal islamic heritage. 

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, program IMTI nantinya bisa menjadi pemicu untuk memenangkan destinasi wisata halal terbaik dunia versi Global Muslim Travel Index (GMTI) yang tahun depan ditargetkan bercokol diperingkat pertama mengalahkan Malaysia.

“Masalah bangsa Indonesia itu kurang percaya diri, maka award buat saya sangat penting untuk menambah confidence, menambah rasa percaya diri,” ungkap Arief Yahya.

 

GMTI Paling Komprehensif

Lebih jauh Arief Yahya mengatakan, Indonesia saat ini berada di peringkat 2 sebagai destinasi wisata halal terbaik versi GMTI 2018, atau naik satu peringkat dari tahun lalu. Dan program IMTI menurutnya merupakan upaya meningkatkan komitmen Kemenpar dengan pemda dan dinas pariwisata daerah untuk mengembangkan pariwisata halal di berbagai destinasi di Indonesia.

Global Muslim Travel Index sendiri merupakan acuan index yang dianggap paling komprehensf untuk mengukur kualitas dan kuantitas wisata halal di berbagai negara. Dalam melakukan pemeringkatan, GMTI bekerjasa sama dengan Crescent Rating dan Mastercard menggunakan empat kriteria penilaian yang berbeda, antara lain acces (10%), communication (10%), environment (40%), dan services (40%).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya