Liputan6.com, Jakarta Kompetisi video menjadi pendekatan yang selalu diminati anak muda untuk menyampaikan aspirasi sekaligus karya. Begitu juga dengan Kompetisi Video Indonesia Maju 2018 yang mengajak generasi milenial untuk mengekplorasi kemajuan Indonesia.
Hal itu terbukti dengan jumlah video pendek yang diterima dalam waktu penyelenggaraan yang singkat. Sebanyak 105 video dengan durasi maksimal tiga menit diterima panitia penyelenggara. Kebanyakan peserta adalah siswa SMK, komunitas film anak muda, dan mahasiswa yang berasal dari Jawa dan luar Jawa.
Tema yang diangkat adalah melihat kemajuan Indonesia dalam momen Hari Raya Idul Fitri 1439 H dan perayaan HUT ke-73 RI. Berikut ini para juara Kompetisi Video Indonesia Maju 2018;
Advertisement
Juara kompetisi video "Lebaran Asyik" dimenangkan oleh Mudik Bojonegoro karya sutradara Banon Gautama (juara 1), Kediriku karya Primada Mega (juara 2), dan Lebaran Naik Kereta Api karya Dwi Ade Dharmais (juara 3).
Juara kompetisi video "17 Agustusan" dimenangkan oleh Kita Indonesia karya Fatih Naufal (juara 1), Kemerdekaan Pembangunan karya Tommi Sianturi (juara 2), dan Merdeka untuk Kemajuan Indonesia karya Dwi Ade Dharma (juara 3).
Hadiah Kompetisi Video Indonesia Maju 2018
"Pemenang lomba mendapatkan hadiah uang tunai dan kesempatan untuk magang di bagian komunikasi Kantor Staf Presiden RI," ujar Ketua Panitia Kompetisi Video Indonesia Maju 2018, R Kristiawan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, akhir pekan lalu.
Positvisme menjadi virus yang ingin ditularkan di tengah maraknya menonjolkan sisi negatif baik di kehidupan nyata atau media sosial.
"Perfilman kita saat ini sudah menuju dunia karena diapresiasi negara lain. Sayangnya kadang tertutupi karena ulah kita sendiri yang sering menonjolkan sisi yang negatif," ujar Fatih Naival yang meraih juara 1 dan baru saja lulus SMK.
Tim juri Kompetisi Video Indonesia Maju 2018 adalah Fadjroel Rachman, Arturo GP (tokoh perfilman dan anggota LSF), Nia Sjarifudin (aktivis kebhinnekaan), Reno Permana (jurnalis televisi dan documentaker), Ray Nayoan (pembuat film), Marlia Nurdiyani (yayasan pelabuhan mimpi), dan Deanda Puteri (aktris film & singer ) & Givina Lukita Dewi ( aktris film & finalis Miss Indonesia 2017).
Advertisement