Liputan6.com, Jakarta Pada tahun 1557, Macau pernah diduduki Portugis dan kemudian berkembang sebagai kota pelabuhan dengan jalur perdagangan yang cukup padat antara Portugis dan China. Tak heran para pendatang dari portugis dan negara-negara lainnya cukup berpengaruh besar ada kultur budaya, gaya hidup hingga keanekaragaman kuliner di Macau.
Baru-baru ini Kokiku Tv, sebuah influencer platform and network, bekerjasama dengan Macao Government Tourism Office mengadakan sebuah program perjalanan berjudul Food Adventure Macao.
Baca Juga
Program ini menceritakan perjalanan Celebrity Chef, Yuda Bustara, bersama pemenang Food Adventure Macao Competition, Cynthia mencoba keragaman kuliner unik di Macau.
Advertisement
Selain terkenal dengan arsitektur peninggalan Portugis dan kegemerlapan kota, Macao yang telah dinobatkan UNESO sebagai Creative City of Gastronomy juga memiliki kekayaan kuliner yang terkenal dengan sebutan Macanese Gourmet.
Perpaduan cita rasa kuliner China dan Portugis dengan sedikit pengaruh masakan Melayu, India, dan Afrika menciptakan kekayaan kuliner yang sepenuhnya unik untuk Macao.
Salah satu landmark di Macau yang terkenal adalah The Venetian. Di sini Anda bisa mencoba kuliner inovatif di The Golden Peacock, restoran halal India pertama di dunia yang mendapatkan Michelin Stars. Menu yang tersaji di antaranya kandari murgh tikka, badal e jaam, qunilon fiish curry, hingga kashmiri rogan josh.
Lihat postingan ini di Instagram
Kwun Hoi Heen
Yuda dan Cynthia juga mencoba beragam menu Dim Sum di Restoran Kwun Hoi Heen, Grand Coloane. Salah satu Dim Sum istimewa di restoran ini adalah deep fried dessert yang berbentuk sangat unik.
Advertisement
Sajian Kuliner ala Portuguese
Dari Grand Coloane, perjalanan Yuda dan Cynthia berlanjut ke Miramar, sebuah restoran keluarga di kawasan pantai yang menyajikan sea food dan masakan tradisional Portugis. Seperti seafood rice, grilled ribs, hingga style clams.
Tak lupa, Yuda dan Cynthia melihat proses pembuatan salah satu makanan terkenal Macao, Portuguese Egg Tart, di Institute for Tourism Studies. Seru ya?