6 Macam Durian Lokal yang Rasanya Jempolan hingga Susah Dilupakan

Salah satu durian dengan rasa jempolan adalah durian terong. Si kecil cabai rawit, julukannya.

oleh Henry Hens diperbarui 08 Nov 2018, 03:01 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2018, 03:01 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta - Durian bisa dibilang termasuk buah yang banyak disuka sekaligus dibenci. Durian adalah buah tropis yang sangat dicintai sebagian orang tapi juga dihindari oleh beberapa orang. Bagi kamu para pencinta durian, mencium aromanya saja sudah pasti ingin langsung melahapnya.

Aromanya yang tajam membuat buah yang satu ini sangat khas dan terkenal sampai ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Aroma pada durian bisa menjadi petunjuk apakah daging durian manis, enak dan matang.

Para ahli kesehatan banyak yang mengatakan kalau durian kurang menyehatkan. Selain tinggi energi, durian juga mengandung lemak, alkohol, karbohidrat dan indeks glikemik yang tinggi, sehingga tak seperti buah lain, durian tak bisa secara bebas dikonsumsi.

Meski begitu, tetap saja banyak yang menyukai buah durian yang memiliki beragam jenis. Dari beberapa macam durian, berikut ini ada enam jenis durian yang wajib kamu coba, apalagi oleh para penyuka berat durian, seperti dilansir dari berbagai sumber.

1. Durian Montong

Ini adalah jenis durian paling terkenal di Indonesia karena memang memiliki rasa manis legit dan aroma harum yang khas. Harganya termasuk mahal dan banyak dijumpai di toko buah, namun sesuai dengan kelezatan yang didapatkan.

Durian Montong biasanya durinya besar, buahnya terlihat menonjol dan ukurannya besar. Bentuk buahnya bervariasi mulai bulat panjang sampai hamper persegi. Saat siap petik bobotnya bisa mencapai 13 kg.

2, Durian Terong

Pohon induk dari Durian Terong terletak di tepian Sungai Sekayam, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Disebut Durian Terong karena bentuk buahnya yang bulat seperti bola dan besarnya seperti buah terong asam.

Beratnya kurang lebih 850 gram sampai 1,5 kg per buah. Ukuranya memang termasuk kecil, tapi ketebalan dan rasa daging buahnya sangat luar biasa. Ketebalan dagingnya bisa mencapai 3 cm.

3. Durian Petruk

Durian Petruk yang punya nama latin Durio zybethinus Kultivar ini merupakan buah asli Jepara, Jawa Tengah. Durian Petruk memiliki rasa yang khas dan unik, yaitu setengah manis dan setengah pahit. Aromanya cukup tajam tapi tidak setajam Durian Monthong.

Durian ini bentuknya lonjong berwarna hijau kekuningan, duri kulitnya berbentuk kerucut kecil dan rapat. Daging buahnya agak tebal, berwarna kuning, agak lembek, berserat halus dan bijinya kecil.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Jenis Durian Indonesia

Lezatnya Durian Merah Asli Banyuwangi
Durian berwarna merah? Pernahkah Anda mencicipinya?

4. Durian Bokor

Durian Bokor atau sering disebut Durian Aden ini berasal dari Majalengka, Jawa Barat. Durian ini memiliki buah yang besar, berwarna hijau sedikit kekuning-kuningan dengan berat mencapai 3 sampai dengan 4 kg.

Dagingnya sedikit tebal berwarna kuning muda dan bertekstur halus, rasanya sangat manis dan aromanya sangat harum. Durian Bokor cukup produktif karena bisa menghasilkan 150-200 buah per pohon.

5. Durian Merah

Durian yang punya nama latin Durio graveolens ini berasal dari Banyuwangi dan banyak di jumpai di Desa Kamiren. Durian ini sangat unik dan mudah dikenali karena berwarna merah, berbeda dengan durian pada umumnya yang berwarna putih atau kuning. Daging buahnya lebih tebal, kadar alkoholnya rendah, aromanya menyengat, dan rasanya legit, gurih dan sangat manis.

6. Durian Tembaga

Durian Tembaga berasal dari Kabupaten Kampar, Riau. Durian ini banyak disukai karena karakteristiknya yang menarik. Ciri khas Durian Tembaga adalah, bentuknya buah bulat sempurna dengan duri berbentuk lancip dan rapat.

Daging buahnya berwarna kuning pekat sepeti tembaga, berlemak, dagingnya bertekstur halus. Selain itu, aromanya sangat harum dan rasanya sangat manis, jadi wajar saja kalau duria ini termasuk favorit banyak orang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya